Malaysia Tunda 5G dan Fokus pada 4G

Malaysia Tunda Peluncuran 5G Hingga Akhir 2022 Karena Alasan Ini

Malaysia rencananya akan meluncurkan jaringan 5G pada kuartal ketiga tahun 2020. Namun, ada perubahan kebijakan dari pemerintah dan memutuskan untuk menunnda / menangguhkannya karena akan fokus pada jaringan 4G yang ada terlebih dahulu.

Menteri Komunikasi dan Multimedia Saifuddin Abdullah, mengatakandalam sidang parlemen bahwa 5G akan tersedia pada akhir 2022 atau awal 2023. dengan alasan penundaan yang sangat logis.

Menteri mencatat bahwa tidak ada gunanya memperkenalkan jaringan baru ketika jaringan 4G saat ini masih belum tersedia secara luas di daerah pedesaan, terlepas dari masalah yang terlihat seperti adopsi, regulasi, dan biaya kepada konsumen.

Tetapi mungkin masalah yang paling penting adalah: 70% dari mereka yang akan menggunakan 5G berasal dari industri sementara hanya 30% konsumen yang akan mengadopsinya saat peluncuran. Penerapan yang lebih baik adalah perencanaan yang lebih penting daripada mengurangi tekanan pada perusahaan yang membanggakan kekuatan 5G.

Dilansir dari laman Mashable SE ASIA, (23/11/2020) Pemerintah Malaysia sedang membuat rencana baru bernama JENDELA, tujuannya adalah untuk meningkatkan cakupan 4G dari 91,8 persen menjadi 96,9 persen pada fase pertama. Pada saat yang sama, kecepatan fixed broadband akan ditingkatkan dari 25 Mbps menjadi 35 Mbps dengan konektivitas gigabit meningkat menjadi 7,5 juta orang.

Selain meningkatkan jangkauan 4G dan kecepatan internet di Negaranya, JENDELA juga akan fokus membangun menara jaringan di pedesaan, khususnya di Sabah dan Sarawak. Mereka juga akan menutup jaringan 3G pada akhir 2021 untuk menyediakan lebih banyak ruang untuk 4G.

Saifuddin Abdullah menambahkan bahwa setuju dengan pemerintah untuk menunda pengenalan 5G karena tidak cukup banyak kegunaan bagi orang-orang seperti Anda dan saya. Anda tidak perlu streaming video lucu tentang kucing secepat kilat. bukan?