Mobil Terbang The Hyundai S-A1

Setelah Mobil Listrik, Kini Teknologi Mobil Terbang Disiapkan Sebagai Alat Transportasi Masa Depan

Mobil listrik saat ini menjadi alat transportasi terbaru yang sudah banyak digunakan oleh orang-orang diberbagai negara dan termasuk Indonesia. Tapi ada hal baru yang akan menjadi alat transportasi masa depan, yaitu Mobil Terbang.

Pesawat adalah alat transportasi via udara saat ini dan menjadi pilihan banyak orang ketika ingin pergi ke kota atau negara lain. Tapi kemajuan teknologi saat ini telah menciptakan “Mobil Terbang” suatu kendaraan yang memiliki kemampuan mengudara layaknya pesawat yang mampu melawan gravitasi.

Mobil Terbang ini dianggap menjadi solusi untuk mengatasi kemacetan lalu lintas dijalanan yang saat ini semakin padat. Volume kendaraan setiap tahunnya meninggkat, baik itu roda 2 ataupun roda 4. Menurut laporan dari MIT Technology Review pada tahun 2019 lalu, setidaknya ada 20 produsen mobil terbang yang sudah melakukan uji pengembangan dengan macam-macam tahap kemajuannya.

Sudah ada beberapa produsen yang merancang mobil terbang dengan desain fixed wing dan juga vertical takeoff and landing (VTOL). Ada juga produsen mobil terbang ini mendesain dengan unik layaknya helikopter. Bahkan ada produsen yang sudah siap menjual mobil terbangnya pada tahun 2021, tapi hingga saat ini tidak ada yang bisa dibeli secara komersial karena mungkin belum ada ijin/aturan tentang jalur terbangnya.

Selain itu tingkat kecelakaan jenis transportasi seperti ini harus pendapat perhatian lebih karena bisa mengakibatkan kematian hingga ratusan orang. Pengamat transportasi juga menilai bahwa teknologi dan aturan tentang mobil terbang ini harus benar-benar menjadi perhatian khusus agar benar-benar aman ketika digunakan dan menjadi alat transportasi yang komersial.

Hyundai dengan teknologi mobil terbang
The Hyundai S-A1 electric Urban Air Mobility concept (Image: AFP via Getty Images)

Frontiersin juga menyimpulkan bahwa hal yang terpenting dari penggunaan mobil terbang adalah dimasa lepas landas dan mendarat yang harus didukung dengan insfrastruktur memadai. Sedangkan MIT Technology Review memberikan pernyataan bahwa mobil terbang ini dirancang sangat kompleks dan tingkat keamanan tinggi untuk menghindari celaka. Walau begitu masih terdapat tantangan pengembangan yang mesti diselesaikan agar mobil terbang dapat dikatakan aman.

Berikutnya mobil terbang juga harus sadar dengan area lingkungannya, sehingga gerak mobil ini mesti seluruhnya digerakkan tenaga listrik. Jangan hingga keberadaan mobil terbang konvensional malah memperparah area.

Keamanan siber harus benar-benar kuat, mengingat kendaraan ini hendak sangat otomatis, terkomputerisasi, serta mungkin besar akan tersambung ke jaringan terenkripsi untuk tujuan navigasi. Sistemnya harus benar-benar aman dari serangan hacker yang mengirimkan virus, trojan ataupun malware berbahaya.