Salam hangat untuk Sobat Teknobgt! Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas sebuah topik yang mungkin sering ditemui oleh para pengelola arsip, yaitu menghitung retensi arsip. Retensi arsip adalah masa simpan arsip yang telah ditetapkan oleh suatu lembaga atau organisasi. Nah, agar lebih mudah dipahami, mari kita simak lebih lanjut cara menghitung retensi arsip.
Apa itu Retensi Arsip?
Retensi arsip merupakan masa simpan dokumen yang ditetapkan oleh suatu organisasi atau lembaga. Masa simpan tersebut biasanya didasarkan pada jenis dokumen dan kepentingannya bagi organisasi atau lembaga tersebut. Retensi arsip sangat penting untuk menjaga agar dokumen-dokumen yang dimiliki tidak hilang atau rusak, dan juga untuk memenuhi persyaratan hukum.
Contoh Cara Menghitung Retensi Arsip
Untuk menghitung retensi arsip, terlebih dahulu kita harus mengetahui jenis dokumen yang dimiliki dan bagaimana kepentingannya bagi organisasi atau lembaga. Berikut adalah contoh cara menghitung retensi arsip:1. Dokumen administrasi, seperti surat-menyurat, catatan keuangan, dan laporan kegiatan, biasanya memiliki masa simpan selama 5 tahun.2. Dokumen personalia, seperti laporan absensi, data karyawan, dan surat keterangan kerja, biasanya memiliki masa simpan selama 10 tahun setelah karyawan keluar dari organisasi atau lembaga.3. Dokumen keuangan, seperti laporan keuangan, faktur, dan bukti pembayaran, biasanya memiliki masa simpan selama 7 tahun.4. Dokumen kontrak, seperti perjanjian kerja sama, sewa-menyewa, dan pengadaan barang atau jasa, biasanya memiliki masa simpan selama 10 tahun setelah kontrak berakhir.5. Dokumen legal, seperti surat izin, sertifikat, dan akta notaris, biasanya memiliki masa simpan selama 30 tahun.
FAQ
Q: Apa yang dimaksud dengan retensi arsip?
A: Retensi arsip adalah masa simpan dokumen yang ditetapkan oleh suatu organisasi atau lembaga.Q: Kenapa retensi arsip penting?
A: Retensi arsip sangat penting untuk menjaga agar dokumen-dokumen yang dimiliki tidak hilang atau rusak, dan juga untuk memenuhi persyaratan hukum.Q: Bagaimana cara menghitung retensi arsip?
A: Untuk menghitung retensi arsip, terlebih dahulu kita harus mengetahui jenis dokumen yang dimiliki dan bagaimana kepentingannya bagi organisasi atau lembaga.
Kesimpulan
Demikianlah pembahasan mengenai cara menghitung retensi arsip dengan mudah. Dengan mengetahui cara menghitung retensi arsip, kita dapat menjaga keamanan dokumen-dokumen yang dimiliki dan memenuhi persyaratan hukum yang berlaku. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Sobat Teknobgt. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya.