Cara Menghitung Persentase Kumulatif FMEA
Cara Menghitung Persentase Kumulatif FMEA

Cara Menghitung Persentase Kumulatif FMEA

Jurnal Artikel: Cara Menghitung Persentase Kumulatif FMEA

Halo Sobat TeknoBgt! Pada kesempatan ini, kita akan membahas tentang FMEA atau Failure Mode and Effect Analysis. FMEA adalah suatu metode analisis risiko yang digunakan dalam industri untuk mengidentifikasi kegagalan sistem dan menilai potensi konsekuensi dari kegagalan tersebut.

Apa itu FMEA?

Sebelum kita membahas tentang cara menghitung persentase kumulatif FMEA, mari kita bahas terlebih dahulu apa itu FMEA. FMEA adalah suatu metode analisis risiko yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai kemungkinan kegagalan atau cacat pada suatu sistem, produk, atau proses. Metode ini juga digunakan untuk mengevaluasi efek dari kegagalan atau cacat tersebut terhadap produk dan pelanggan.

FMEA biasanya digunakan oleh industri manufaktur dan otomotif. Namun, metode ini juga bisa digunakan oleh industri lainnya seperti penerbangan, kedokteran, dan lain sebagainya.

Tujuan utama dari FMEA adalah untuk mengidentifikasi dan mengurangi risiko yang terkait dengan suatu produk, sistem, atau proses. Dengan melakukan FMEA, kita bisa memastikan bahwa produk yang dihasilkan aman, handal, dan berkualitas tinggi.

Jadi, FMEA sangat penting untuk dilakukan dalam industri untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya kegagalan atau cacat pada produk, sistem, atau proses.

Bagaimana Cara Melakukan FMEA?

Setelah kita mengetahui definisi dari FMEA, mari kita bahas tentang cara melakukan FMEA. Ada tiga langkah utama dalam melakukan FMEA, yaitu:

Langkah Pertama: Mengidentifikasi Potensi Kegagalan

Langkah pertama dalam melakukan FMEA adalah mengidentifikasi potensi kegagalan atau cacat pada suatu produk, sistem, atau proses. Kegagalan atau cacat ini bisa terjadi pada berbagai elemen seperti material, komponen, mesin, dan lain sebagainya. Untuk mengidentifikasi potensi kegagalan, kita bisa menggunakan diagram blok atau diagram alir.

Dalam mengidentifikasi potensi kegagalan, kita harus melihat seluruh sistem secara keseluruhan dan mengidentifikasi bagian mana yang paling rentan terhadap kegagalan atau cacat. Setelah kegagalan atau cacat tersebut diidentifikasi, kita harus menentukan seberapa serius risiko yang terkait dengan kegagalan atau cacat tersebut.

Setelah semua potensi kegagalan atau cacat diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah menilai level risiko dari masing-masing kegagalan atau cacat tersebut.

Langkah Kedua: Menilai Level Risiko

Setelah potensi kegagalan atau cacat diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah menilai level risiko dari masing-masing kegagalan atau cacat tersebut. Risiko didefinisikan sebagai hasil perkalian antara tingkat keparahan efek dari kegagalan atau cacat dengan tingkat kemungkinan kejadian kegagalan atau cacat tersebut.

Dalam menilai level risiko, kita bisa menggunakan skala numerik atau kategori yang sudah ditentukan sebelumnya. Semakin tinggi skala risiko, semakin besar kemungkinan terjadinya kegagalan atau cacat tersebut dan semakin besar dampaknya terhadap sistem atau produk.

Setelah level risiko dari masing-masing kegagalan atau cacat dihitung, langkah selanjutnya adalah mengambil tindakan untuk mengurangi risiko tersebut.

Langkah Ketiga: Mengambil Tindakan

Langkah terakhir dalam melakukan FMEA adalah mengambil tindakan untuk mengurangi risiko dari masing-masing kegagalan atau cacat. Tindakan yang diambil bisa berupa perubahan desain produk, penggantian material atau komponen yang digunakan, atau perbaikan proses produksi.

Tindakan yang diambil harus bisa mengurangi atau menghilangkan risiko yang terkait dengan kegagalan atau cacat tersebut. Setelah tindakan diambil, kita harus melakukan evaluasi ulang untuk memastikan bahwa risiko sudah berhasil dikurangi atau dihilangkan.

Apa itu Persentase Kumulatif FMEA?

Sekarang, mari kita bahas tentang persentase kumulatif FMEA. Persentase kumulatif FMEA adalah suatu metode untuk menghitung total risiko dari seluruh kegagalan atau cacat yang teridentifikasi dalam suatu sistem, produk, atau proses.

Dengan menghitung persentase kumulatif FMEA, kita bisa memastikan bahwa total level risiko dari seluruh kegagalan atau cacat sudah dihitung dan bisa dikendalikan. Persentase kumulatif FMEA juga bisa digunakan untuk menentukan prioritas tindakan yang harus diambil untuk mengurangi risiko dari seluruh kegagalan atau cacat tersebut.

Bagaimana Cara Menghitung Persentase Kumulatif FMEA?

Untuk menghitung persentase kumulatif FMEA, kita perlu melakukan beberapa langkah. Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan:

Langkah Pertama: Menghitung Level Risiko Tiap Kegagalan atau Cacat

Langkah pertama dalam menghitung persentase kumulatif FMEA adalah menghitung level risiko dari masing-masing kegagalan atau cacat yang teridentifikasi. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, level risiko dihitung dengan mengalikan tingkat keparahan efek dari kegagalan atau cacat dengan tingkat kemungkinan kejadian kegagalan atau cacat tersebut.

Untuk menghitung level risiko, kita bisa menggunakan skala numerik atau kategori yang sudah ditentukan sebelumnya. Setelah level risiko dari masing-masing kegagalan atau cacat dihitung, kita bisa menghitung persentase kumulatif dari seluruh level risiko tersebut.

Langkah Kedua: Menghitung Persentase Kumulatif

Setelah level risiko dari masing-masing kegagalan atau cacat dihitung, langkah selanjutnya adalah menghitung persentase kumulatif dari seluruh level risiko tersebut. Persentase kumulatif dihitung dengan menjumlahkan semua level risiko dari kegagalan atau cacat dan membaginya dengan total level risiko dari seluruh kegagalan atau cacat yang teridentifikasi.

Setelah persentase kumulatif dihitung, kita bisa menentukan level risiko tertinggi dan memprioritaskan tindakan yang harus diambil untuk mengurangi risiko dari kegagalan atau cacat tersebut.

Frequently Asked Questions (FAQ)

No.PertanyaanJawaban
1.Apa itu FMEA?FMEA adalah suatu metode analisis risiko yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai kemungkinan kegagalan atau cacat pada suatu sistem, produk, atau proses.
2.Kenapa FMEA penting dilakukan dalam industri?FMEA penting dilakukan dalam industri untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya kegagalan atau cacat pada produk, sistem, atau proses.
3.Apa itu persentase kumulatif FMEA?Persentase kumulatif FMEA adalah suatu metode untuk menghitung total risiko dari seluruh kegagalan atau cacat yang teridentifikasi dalam suatu sistem, produk, atau proses.
4.Bagaimana cara menghitung persentase kumulatif FMEA?Untuk menghitung persentase kumulatif FMEA, kita perlu menghitung level risiko tiap kegagalan atau cacat terlebih dahulu, kemudian menghitung persentase kumulatif dari seluruh level risiko tersebut.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, kita sudah mengetahui tentang FMEA dan bagaimana cara menghitung persentase kumulatif FMEA. Dengan melakukan FMEA dan menghitung persentase kumulatif, kita bisa memastikan bahwa produk yang dihasilkan aman, handal, dan berkualitas tinggi.

Untuk bisnis yang bergerak di dunia manufaktur, hal ini sangatlah penting untuk meminimalkan resiko produk cacat yang dapat merugikan perusahaan.

Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya!

Cara Menghitung Persentase Kumulatif FMEA