Cara Menghitung Persediaan dengan Metode FIFO
Cara Menghitung Persediaan dengan Metode FIFO

Cara Menghitung Persediaan dengan Metode FIFO

Hello Sobat TeknoBgt! Di era digital seperti sekarang, kegiatan bisnis semakin berkembang pesat. Salah satu hal yang tidak boleh dilupakan dalam mengelola bisnis adalah persediaan barang. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang cara menghitung persediaan dengan metode FIFO.

Apa itu Metode FIFO?

Metode FIFO (First In First Out) merupakan metode penghitungan persediaan barang yang mengutamakan barang masuk pertama kali akan dijual atau digunakan pertama kali juga. Dengan metode ini, kita dapat menghitung persediaan dengan tepat dan akurat.

Keuntungan Menggunakan Metode FIFO

Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan metode FIFO, antara lain:

  1. Mengurangi kerugian karena barang yang sudah lama disimpan dan tidak terjual bisa lebih cepat terjual
  2. Memiliki laporan persediaan yang akurat dan bisa menjadi pedoman dalam pengambilan keputusan bisnis
  3. Mencegah kerugian karena adanya potensi kerusakan atau kedaluwarsa pada barang yang sudah lama disimpan

Cara Menghitung Persediaan dengan Metode FIFO

Untuk menghitung persediaan dengan metode FIFO, ada beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu:

1. Tentukan Barang yang Akan Diambil dan Harga Perolehan

Langkah pertama adalah menentukan barang yang akan diambil dari persediaan dan harga perolehan barang tersebut. Harga perolehan bisa berdasarkan harga beli atau produksi barang tersebut.

2. Tentukan Kuantitas Barang

Setelah menentukan barang dan harga perolehan, langkah selanjutnya adalah menentukan kuantitas barang yang akan diambil dari persediaan.

3. Hitung Nilai Persediaan Awal

Setelah menentukan barang dan kuantitas yang akan diambil, hitung nilai persediaan awal dengan mengalikan kuantitas barang dengan harga perolehan.

4. Hitung Nilai Persediaan Akhir

Setelah mengambil barang, hitung nilai persediaan akhir dengan mengalikan kuantitas barang yang tersisa dengan harga perolehan.

5. Hitung Harga Pokok Penjualan (HPP)

Dengan mengetahui nilai persediaan awal dan akhir, kita dapat menghitung HPP atau biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi atau mendapatkan barang tersebut dengan mengurangi nilai persediaan awal dengan nilai persediaan akhir.

Contoh Soal Menghitung Persediaan dengan Metode FIFO

Untuk memahami lebih lanjut tentang cara menghitung persediaan dengan metode FIFO, kita akan berikan contoh soal sebagai berikut:

NoBarangKuantitasHarga Perolehan
1A5010.000
2B10020.000
3C7515.000

Langkah-langkah menghitung persediaan dengan metode FIFO:

Persediaan Awal

Karena kita menggunakan metode FIFO, maka barang yang pertama kali masuk harus dijual atau digunakan terlebih dahulu. Sehingga, persediaan awal yang diambil adalah barang yang paling pertama masuk, yaitu barang A sebanyak 50 pcs.

Dengan demikian, nilai persediaan awal adalah:

(50 x 10.000) = 500.000

Persediaan Akhir

Setelah diambil barang A sebanyak 50 pcs, maka tersisa:

NoBarangKuantitasHarga Perolehan
1A010.000
2B10020.000
3C7515.000

Maka, nilai persediaan akhir adalah:

(100 x 20.000) + (75 x 15.000) = 2.050.000

HPP

Dengan mengetahui nilai persediaan awal dan akhir, kita dapat menghitung HPP sebagai berikut:

(500.000 – 0) + (2.050.000 – 500.000) / (50 + 100 + 75) = 16.500

Sehingga, HPP per pcs untuk semua barang adalah Rp 16.500.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa itu persediaan?

Persediaan adalah kumpulan barang atau bahan yang disimpan untuk dijual atau digunakan di masa depan.

2. Mengapa kita perlu menghitung persediaan?

Kita perlu menghitung persediaan untuk mengetahui jumlah barang yang tersedia dan memastikan bahwa persediaan tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit.

3. Apa lagi metode penghitungan persediaan selain FIFO?

Ada beberapa metode penghitungan persediaan lainnya, antara lain LIFO (Last In First Out), Average Cost, dan Specific Identification.

4. Apa bedanya metode FIFO dan LIFO?

Pada metode FIFO, barang yang pertama kali masuk adalah barang yang akan dijual atau digunakan pertama kali juga. Sedangkan pada metode LIFO, barang yang terakhir masuk adalah barang yang akan dijual atau digunakan pertama kali.

Kesimpulan

Dalam menghitung persediaan barang, metode FIFO sangat dianjurkan karena dapat mengurangi kerugian dan memberikan laporan persediaan yang akurat. Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas, diharapkan Sobat TeknoBgt dapat menghitung persediaan dengan metode FIFO dengan mudah dan tepat.

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.

Cara Menghitung Persediaan dengan Metode FIFO