Cara Menghitung Persediaan Akhir Metode LIFO
Cara Menghitung Persediaan Akhir Metode LIFO

Cara Menghitung Persediaan Akhir Metode LIFO

Halo Sobat TeknoBgt! Pada kesempatan ini, kita akan membahas tentang cara menghitung persediaan akhir menggunakan metode LIFO atau last in first out. Metode ini umum digunakan dalam akuntansi dan terutama penting bagi bisnis yang menjual produk dengan stok yang terus-menerus diperbarui. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Pendahuluan

Sebelum kita membahas cara menghitung persediaan akhir metode LIFO, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu konsep dasar persediaan. Persediaan atau inventory merupakan barang yang dimiliki oleh perusahaan yang siap untuk dijual. Ada tiga jenis persediaan yaitu barang jadi, barang dalam proses, dan bahan baku. Persediaan akhir atau ending inventory adalah persediaan yang tersisa pada akhir periode akuntansi.

Dalam akuntansi, persediaan akhir sangat penting karena bisa mempengaruhi biaya barang yang dijual dan laba bersih perusahaan. Metode penghitungan persediaan akhir yang dipilih akan menentukan besarnya biaya barang yang dijual dan laba bersih perusahaan. Salah satu metode penghitungan persediaan akhir yang umum digunakan adalah metode LIFO.

Cara Menghitung Persediaan Akhir Metode LIFO

Metode LIFO adalah metode penghitungan persediaan akhir yang mengalokasikan harga per unit barang terakhir yang dibeli sebagai biaya barang yang dijual. Dengan menggunakan metode LIFO, persediaan akhir akan dihitung dengan mengalokasikan harga per unit barang yang pertama dibeli pada awal periode sebagai biaya persediaan.

Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung persediaan akhir menggunakan metode LIFO:

  1. Hitung biaya barang yang dijual dengan cara mengalokasikan harga per unit pada barang terakhir yang dibeli.
  2. Hitung total biaya persediaan dengan cara mengalokasikan harga per unit pada barang yang pertama dibeli.
  3. Hitung persediaan akhir dengan cara mengurangi biaya persediaan dengan biaya barang yang dijual.

Contoh Perhitungan

Sebagai contoh, perusahaan XYZ membeli 100 unit produk A pada harga Rp 50.000 per unit pada tanggal 1 Oktober dan membeli 200 unit produk A pada harga Rp 55.000 per unit pada tanggal 15 Oktober. Pada tanggal 30 Oktober, perusahaan XYZ memiliki sisa persediaan sebanyak 150 unit produk A.

Menggunakan metode LIFO, berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung persediaan akhir:

  1. Hitung biaya barang yang dijual.
    No.TanggalDeskripsiJumlahHarga SatuanTotal Harga
    115 Oktober100 unit produk A100 unitRp 55.000Rp 5.500.000
    230 Oktober50 unit produk A50 unitRp 55.000Rp 2.750.000
    Total150 unitRp 8.250.000
  2. Hitung total biaya persediaan.
    No.TanggalDeskripsiJumlahHarga SatuanTotal Harga
    11 Oktober100 unit produk A100 unitRp 50.000Rp 5.000.000
    215 Oktober200 unit produk A50 unitRp 50.000Rp 2.500.000
    Total150 unitRp 7.500.000
  3. Hitung persediaan akhir.

    Persediaan akhir = total biaya persediaan – biaya barang yang dijual = Rp 7.500.000 – Rp 8.250.000 = -Rp 750.000

Dari hasil perhitungan di atas, persediaan akhir perusahaan XYZ menggunakan metode LIFO adalah -Rp 750.000. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan XYZ kekurangan persediaan untuk menutupi permintaan pelanggan.

Frequently Asked Questions

1. Apa itu metode LIFO?

Metode LIFO atau last in first out adalah metode penghitungan persediaan akhir yang mengalokasikan harga per unit barang terakhir yang dibeli sebagai biaya barang yang dijual. Dengan menggunakan metode LIFO, persediaan akhir akan dihitung dengan mengalokasikan harga per unit barang yang pertama dibeli pada awal periode sebagai biaya persediaan.

2. Apa keuntungan menggunakan metode LIFO?

Keuntungan menggunakan metode LIFO adalah dapat mengurangi biaya pajak dan dapat memperlihatkan biaya yang lebih akurat pada saat harga barang naik. Metode LIFO juga cocok digunakan pada bisnis yang menjual produk dengan stok yang terus-menerus diperbarui.

3. Apakah metode LIFO selalu dapat digunakan?

Metode LIFO hanya dapat digunakan pada negara-negara yang mengizinkan penggunaannya. Di Indonesia, metode LIFO tidak diperbolehkan dalam perhitungan perpajakan. Oleh karena itu, sebaiknya perusahaan berkonsultasi dengan akuntan atau konsultan pajak untuk mengetahui metode penghitungan persediaan yang sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.

Kesimpulan

Dalam akuntansi, metode penghitungan persediaan akhir sangat penting untuk menentukan biaya barang yang dijual dan laba bersih perusahaan. Metode LIFO adalah salah satu metode penghitungan persediaan akhir yang umum digunakan dalam bisnis yang menjual produk dengan stok yang terus-menerus diperbarui. Dengan menggunakan metode LIFO, persediaan akhir akan dihitung dengan mengalokasikan harga per unit barang yang pertama dibeli pada awal periode sebagai biaya persediaan.

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Persediaan Akhir Metode LIFO