Cara Menghitung Koefisien RAB Bangunan

Halo Sobat TeknoBgt, apakah kamu sedang mencari informasi tentang cara menghitung koefisien RAB bangunan? Jangan khawatir, karena di artikel kali ini kami akan membahas secara lengkap langkah-langkah untuk menghitung koefisien RAB bangunan dengan mudah dan cepat. Simak terus artikel ini ya!

Pengertian Koefisien RAB Bangunan

Sebelum membahas mengenai cara menghitung koefisien RAB bangunan, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu koefisien RAB bangunan. Koefisien RAB bangunan adalah suatu nilai yang menunjukkan perkiraan biaya yang diperlukan untuk membangun suatu gedung atau bangunan. Koefisien RAB bangunan biasanya dibagi menjadi beberapa kategori, seperti struktur, arsitektur, mekanikal dan elektrikal (ME), serta tambahan biaya. Dalam menghitung koefisien RAB bangunan, perlu diperhatikan bahwa nilai yang dihasilkan bersifat perkiraan dan dapat berbeda dengan nilai yang sebenarnya.

Struktur

Kategori struktur pada koefisien RAB bangunan meliputi biaya untuk material dan tenaga kerja yang diperlukan dalam pembangunan struktur utama gedung, seperti pondasi, kolom, balok, dan rangka atap. Biaya ini juga mencakup perencanaan dan pengawasan teknis.

Sebagai contoh, jika kita ingin membangun sebuah gedung dengan luas 200 meter persegi dan tinggi 4 lantai, maka biaya untuk kategori struktur dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Material (Rp/m2)Tenaga Kerja (Rp/m2)Perencanaan (Rp/m2)Pengawasan Teknis (Rp/m2)Total (Rp/m2)
1.500.0001.000.000200.000100.0002.800.000

Dalam tabel di atas, kita dapat menghitung biaya material dengan harga Rp1.500.000 per meter persegi, biaya tenaga kerja dengan harga Rp1.000.000 per meter persegi, biaya perencanaan dengan harga Rp200.000 per meter persegi, serta biaya pengawasan teknis dengan harga Rp100.000 per meter persegi. Jumlahkan seluruh biaya tersebut dan hasilnya adalah Rp2.800.000 per meter persegi.

Setelah mengetahui biaya untuk kategori struktur, kita dapat menghitung total biaya untuk seluruh kategori dengan cara yang sama.

Arsitektur

Kategori arsitektur pada koefisien RAB bangunan meliputi biaya untuk material dan tenaga kerja yang diperlukan dalam pembangunan bagian visual atau estetika gedung, seperti dinding, pintu, jendela, lantai, dan plafon. Biaya ini juga mencakup perencanaan dan pengawasan teknis.

Sebagai contoh, jika kita ingin membangun sebuah gedung dengan luas 200 meter persegi dan tinggi 4 lantai, maka biaya untuk kategori arsitektur dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Material (Rp/m2)Tenaga Kerja (Rp/m2)Perencanaan (Rp/m2)Pengawasan Teknis (Rp/m2)Total (Rp/m2)
2.000.000900.000150.00050.0003.100.000

Dalam tabel di atas, kita dapat menghitung biaya material dengan harga Rp2.000.000 per meter persegi, biaya tenaga kerja dengan harga Rp900.000 per meter persegi, biaya perencanaan dengan harga Rp150.000 per meter persegi, serta biaya pengawasan teknis dengan harga Rp50.000 per meter persegi. Jumlahkan seluruh biaya tersebut dan hasilnya adalah Rp3.100.000 per meter persegi.

Setelah mengetahui biaya untuk kategori arsitektur, kita dapat menghitung total biaya untuk seluruh kategori dengan cara yang sama.

Mekanikal dan Elektrikal (ME)

Kategori mekanikal dan elektrikal (ME) pada koefisien RAB bangunan meliputi biaya untuk material dan tenaga kerja yang diperlukan dalam pembangunan instalasi listrik, instalasi air, dan instalasi pendingin/AC. Biaya ini juga mencakup perencanaan dan pengawasan teknis.

Sebagai contoh, jika kita ingin membangun sebuah gedung dengan luas 200 meter persegi dan tinggi 4 lantai, maka biaya untuk kategori ME dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Material (Rp/m2)Tenaga Kerja (Rp/m2)Perencanaan (Rp/m2)Pengawasan Teknis (Rp/m2)Total (Rp/m2)
1.500.000800.000100.00050.0002.450.000

Dalam tabel di atas, kita dapat menghitung biaya material dengan harga Rp1.500.000 per meter persegi, biaya tenaga kerja dengan harga Rp800.000 per meter persegi, biaya perencanaan dengan harga Rp100.000 per meter persegi, serta biaya pengawasan teknis dengan harga Rp50.000 per meter persegi. Jumlahkan seluruh biaya tersebut dan hasilnya adalah Rp2.450.000 per meter persegi.

Setelah mengetahui biaya untuk kategori ME, kita dapat menghitung total biaya untuk seluruh kategori dengan cara yang sama.

Tambahan Biaya

Tambahan biaya pada koefisien RAB bangunan meliputi biaya untuk pekerjaan tambahan yang tidak termasuk dalam tiga kategori di atas, seperti biaya administrasi, biaya perizinan, dan biaya PPN. Tambahan biaya ini biasanya berkisar antara 5%-10% dari total biaya yang dihitung.

Langkah-langkah Menghitung Koefisien RAB Bangunan

Setelah memahami kategori-kategori pada koefisien RAB bangunan, kita dapat menghitung koefisien RAB bangunan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Tentukan Luas dan Tinggi Bangunan

Tentukan luas dan tinggi bangunan yang akan dibangun. Luas dapat dihitung dengan rumus luas = panjang x lebar.

2. Hitung Kebutuhan Material

Hitung kebutuhan material yang dibutuhkan untuk membangun seluruh bagian bangunan, dari struktur hingga arsitektur dan ME. Perhatikan juga jenis material yang digunakan dan harga per satuan material.

3. Hitung Kebutuhan Tenaga Kerja

Hitung kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk membangun seluruh bagian bangunan, dari struktur hingga arsitektur dan ME. Perhatikan juga jenis tenaga kerja yang dibutuhkan dan harga per satuan tenaga kerja.

4. Hitung Biaya Perencanaan dan Pengawasan Teknis

Hitung biaya perencanaan dan pengawasan teknis untuk seluruh bagian bangunan. Biaya perencanaan dan pengawasan teknis ini biasanya berkisar antara 5%-10% dari total biaya yang dihitung.

5. Hitung Total Biaya

Hitung total biaya untuk seluruh bagian bangunan dengan cara menjumlahkan biaya untuk struktur, arsitektur, ME, perencanaan, dan pengawasan teknis. Tambahkan juga biaya tambahan yang berkisar antara 5%-10% dari total biaya yang dihitung.

6. Hitung Koefisien RAB Bangunan

Hitung koefisien RAB bangunan dengan rumus sebagai berikut:

Koefisien RAB bangunan = total biaya / luas bangunan

FAQ

1. Apa itu koefisien RAB bangunan?

Koefisien RAB bangunan adalah suatu nilai yang menunjukkan perkiraan biaya yang diperlukan untuk membangun suatu gedung atau bangunan. Koefisien RAB bangunan dibagi menjadi beberapa kategori, seperti struktur, arsitektur, mekanikal dan elektrikal (ME), serta tambahan biaya.

2. Bagaimana cara menghitung koefisien RAB bangunan?

Untuk menghitung koefisien RAB bangunan, pertama-tama tentukan luas dan tinggi bangunan yang akan dibangun. Kemudian hitung kebutuhan material dan tenaga kerja untuk seluruh bagian bangunan, dari struktur hingga arsitektur dan ME. Selanjutnya, hitung biaya perencanaan dan pengawasan teknis untuk seluruh bagian bangunan. Terakhir, hitung total biaya untuk seluruh bagian bangunan dan tambahkan biaya tambahan yang berkisar antara 5%-10% dari total biaya yang dihitung. Hitung koefisien RAB bangunan dengan rumus total biaya / luas bangunan.

3. Apakah koefisien RAB bangunan bersifat pasti?

Tidak, koefisien RAB bangunan bersifat perkiraan dan dapat berbeda dengan nilai yang sebenarnya.

Penutup

Demikianlah cara menghitung koefisien RAB bangunan dengan mudah dan cepat. Dengan memahami langkah-langkah di atas, kita dapat memperkirakan biaya yang diperlukan untuk membangun sebuah gedung atau bangunan. Ingatlah bahwa nilai yang dihasilkan bersifat perkiraan dan dapat berbeda dengan nilai yang sebenarnya. Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Koefisien RAB Bangunan

https:/
/www.youtube.com/embed/I54cZxlx-zE