Cara Menghitung Cost Plus Pricing untuk Sobat TeknoBgt

Halo Sobat TeknoBgt! Apa kabar? Kali ini kita akan membahas tentang cara menghitung cost plus pricing, sebuah strategi penetapan harga yang banyak digunakan oleh perusahaan dalam menghitung harga produk atau jasa mereka.

Apa itu cost plus pricing?

Cost plus pricing adalah strategi penetapan harga dimana perusahaan menentukan harga produk atau jasa mereka dengan cara menambahkan keuntungan yang diinginkan pada total biaya produksi atau jasa tersebut. Dalam strategi ini, perusahaan akan menentukan harga jual dengan cara menghitung total biaya produksi atau jasa dan menambahkan keuntungan yang diinginkan.

Contohnya, jika total biaya produksi suatu produk adalah Rp100.000 dan perusahaan ingin mendapatkan keuntungan sebesar 20%, maka harga jual produk tersebut akan ditentukan dengan cara:

Harga Jual = Total Biaya Produksi + (Total Biaya Produksi x %Keuntungan)
Harga Jual = Rp100.000 + (Rp100.000 x 20%)
Harga Jual = Rp120.000

Kelebihan dan kekurangan cost plus pricing

Cara menghitung cost plus pricing memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu diperhatikan oleh perusahaan sebelum menerapkannya. Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan cost plus pricing:

Kelebihan cost plus pricing

  1. Mudah dihitung dan dipahami
  2. Menjamin perusahaan mendapatkan keuntungan dari penjualan produk atau jasa
  3. Memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan harga jika terjadi perubahan biaya produksi atau jasa

Kekurangan cost plus pricing

  1. Tidak mempertimbangkan harga pasar atau permintaan konsumen
  2. Dapat menghasilkan harga jual yang terlalu tinggi jika biaya produksi atau jasa sangat mahal
  3. Tidak memberikan insentif bagi perusahaan untuk mengurangi biaya produksi atau jasa

Cara menghitung cost plus pricing

Untuk menghitung cost plus pricing, perusahaan perlu mengetahui total biaya produksi atau jasa dan keuntungan yang diinginkan. Berikut ini adalah cara menghitung cost plus pricing:

1. Hitung total biaya produksi atau jasa

Untuk menghitung total biaya produksi atau jasa, perusahaan perlu menghitung semua biaya yang terkait dengan produksi atau jasa tersebut, seperti:

  • Bahan baku
  • Tenaga kerja
  • Peralatan dan mesin
  • Biaya overhead

Setelah itu, jumlahkan semua biaya tersebut untuk mendapatkan total biaya produksi atau jasa.

2. Tentukan persentase keuntungan yang diinginkan

Perusahaan perlu menentukan persentase keuntungan yang diinginkan dari penjualan produk atau jasa. Persentase keuntungan ini bisa berbeda-beda tergantung dari strategi bisnis perusahaan.

3. Hitung harga jual dengan cara menambahkan keuntungan pada total biaya produksi atau jasa

Setelah mengetahui total biaya produksi atau jasa dan persentase keuntungan yang diinginkan, perusahaan dapat menghitung harga jual dengan cara:

Harga Jual = Total Biaya Produksi atau Jasa + (Total Biaya Produksi atau Jasa x %Keuntungan)

Contohnya, jika total biaya produksi suatu produk adalah Rp100.000 dan perusahaan ingin mendapatkan keuntungan sebesar 20%, maka harga jual produk tersebut akan ditentukan dengan cara:

Harga Jual = Rp100.000 + (Rp100.000 x 20%)
Harga Jual = Rp120.000

Contoh penerapan cost plus pricing

Untuk lebih memahami cara menghitung cost plus pricing, berikut ini adalah contoh penerapan cost plus pricing:

PT ABC akan memproduksi sebuah produk dan menentukan harga jual dengan cara cost plus pricing. Total biaya produksi produk tersebut adalah Rp150.000 dan perusahaan ingin mendapatkan keuntungan sebesar 30% dari penjualan produk.

Maka, harga jual produk tersebut akan ditentukan dengan cara:

Harga Jual = Rp150.000 + (Rp150.000 x 30%)
Harga Jual = Rp195.000

Jadi, harga jual produk yang dihasilkan oleh PT ABC adalah Rp195.000.

FAQ tentang cost plus pricing

1. Apa perbedaan antara cost plus pricing dan value based pricing?

Cost plus pricing adalah strategi penetapan harga dimana perusahaan menambahkan keuntungan pada total biaya produksi atau jasa, sementara value based pricing adalah strategi penetapan harga dimana perusahaan menentukan harga produk atau jasa berdasarkan nilai yang diberikan kepada konsumen.

2. Apakah cost plus pricing selalu menghasilkan harga jual produk yang terlalu tinggi?

Tidak selalu. Harga jual produk yang dihasilkan dari strategi cost plus pricing tergantung dari biaya produksi atau jasa dan persentase keuntungan yang diinginkan oleh perusahaan.

3. Apakah cost plus pricing cocok untuk semua jenis produk atau jasa?

Tidak. Cost plus pricing cocok untuk produk atau jasa yang memerlukan biaya produksi yang jelas dan tidak terlalu dipengaruhi oleh harga pasar atau permintaan konsumen.

Penutup

Demikianlah pembahasan tentang cara menghitung cost plus pricing. Dengan memahami cara menghitung cost plus pricing, perusahaan dapat menentukan harga jual produk atau jasa mereka dengan lebih efektif dan efisien. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya, Sobat TeknoBgt!

Cara Menghitung Cost Plus Pricing untuk Sobat TeknoBgt