Cara Menghitung Capital Expenditure

Cara Menghitung Capital Expenditure – Jurnal TeknoBgt

Halo Sobat TeknoBgt! Pada artikel kali ini, kita akan membahas cara menghitung capital expenditure. Bagi kalian yang belum tahu, capital expenditure adalah pengeluaran untuk membeli asset tetap yang diperlukan dalam jangka panjang. Contohnya adalah pembelian gedung, mesin produksi, atau kendaraan.

Apa Saja Yang Termasuk Capital Expenditure?

Sebelum kita membahas cara menghitung capital expenditure, mari kita bahas terlebih dahulu apa saja yang termasuk capital expenditure. Berikut adalah beberapa contoh:

Nama AssetHargaJangka Waktu
GedungRp 10 Miliar30 tahun
Mesin ProduksiRp 5 Miliar10 tahun
MobilRp 200 Juta5 tahun

Dari tabel di atas, dapat kita lihat bahwa harga asset yang dibeli dapat mencapai miliaran rupiah dan memiliki jangka waktu yang lama. Oleh karena itu, pengeluaran untuk membeli asset tersebut disebut sebagai capital expenditure.

Cara Menghitung Capital Expenditure

Setelah kita mengetahui apa saja yang termasuk capital expenditure, mari kita bahas cara menghitungnya. Ada dua cara yang dapat dilakukan, yaitu menggunakan metode straight line atau menggunakan metode reducing balance.

Metode Straight Line

Metode straight line adalah metode yang paling umum digunakan dalam menghitung capital expenditure. Berikut adalah rumusnya:

Dalam rumus di atas, C adalah capital expenditure, P adalah harga asset, S adalah nilai residu, dan T adalah masa pakai asset.

Sebagai contoh, jika kita membeli mesin produksi seharga Rp 5 miliar dengan masa pakai 10 tahun dan nilai residu sebesar Rp 500 juta, maka capital expenditure-nya dapat dihitung sebagai berikut:

Jadi, capital expenditure-nya adalah Rp 450 juta per tahun.

Metode Reducing Balance

Selain menggunakan metode straight line, kita juga dapat menghitung capital expenditure menggunakan metode reducing balance. Metode ini lebih kompleks dibandingkan dengan metode straight line, namun dapat memberikan hasil yang lebih akurat.

Untuk melakukan penghitungan menggunakan metode reducing balance, kita dapat menggunakan rumus berikut:

Dalam rumus di atas, C adalah capital expenditure, P adalah harga asset, R adalah tingkat penyusutan tahunan, dan T adalah masa pakai asset.

Sebagai contoh, jika kita membeli mobil seharga Rp 200 juta dengan masa pakai 5 tahun dan tingkat penyusutan 25%, maka capital expenditure-nya dapat dihitung sebagai berikut:

Jadi, capital expenditure-nya adalah Rp 138,2 juta pada tahun pertama dan akan semakin berkurang setiap tahunnya berdasarkan tingkat penyusutan yang telah ditentukan.

FAQ

1. Apa Beda Capital Expenditure dan Operating Expenditure?

Capital expenditure adalah pengeluaran untuk membeli asset tetap yang diperlukan dalam jangka panjang, sedangkan operating expenditure adalah pengeluaran untuk membeli barang atau jasa yang dibutuhkan dalam operasional bisnis.

2. Apa Pengaruh Capital Expenditure Terhadap Laporan Keuangan?

Capital expenditure dapat mempengaruhi laporan keuangan perusahaan, terutama pada neraca. Pengeluaran untuk membeli asset tetap akan meningkatkan nilai aset dan mengurangi kas perusahaan.

3. Apa Beda Straight Line dan Reducing Balance?

Straight line adalah metode penyusutan yang diterapkan secara linear, sedangkan reducing balance adalah metode penyusutan yang diterapkan secara geometris.

4. Kapan Harus Menggunakan Metode Straight Line dan Reducing Balance?

Masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan. Metode straight line lebih sederhana dan cocok untuk asset yang tidak mengalami penyusutan yang signifikan setiap tahunnya, sedangkan reducing balance lebih cocok untuk asset yang mengalami penyusutan yang signifikan setiap tahunnya.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah membahas cara menghitung capital expenditure beserta contoh dan FAQ-nya. Melakukan penghitungan capital expenditure sangat penting untuk memastikan keuangan perusahaan berjalan sehat dan terencana. Dengan memahami cara menghitung capital expenditure, diharapkan Sobat TeknoBgt dapat memaksimalkan penggunaan dana dan merencanakan pembelian asset dengan lebih baik.

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Capital Expenditure