Cara Menghitung BOP Dibebankan

Hello Sobat TeknoBgt, kali ini kita akan membahas tentang cara menghitung Biaya Operasional Pabrik (BOP) yang dibebankan. Sebagai seorang pemilik pabrik atau perusahaan, BOP menjadi salah satu bagian penting dalam perhitungan keuntungan perusahaan. Oleh karena itu, mengetahui cara menghitung BOP dibebankan sangatlah penting untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan. Yuk, simak artikel ini sampai selesai!

Apa itu Biaya Operasional Pabrik (BOP)?

Sebelum memulai tutorial cara menghitung BOP dibebankan, kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu BOP. BOP adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai operasional suatu pabrik atau perusahaan. Biaya ini meliputi semua biaya yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau jasa, seperti biaya listrik, biaya air, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya sewa atau amortisasi mesin dan peralatan.

Dalam pembukuan perusahaan, BOP biasanya dicatat dalam neraca sebagai biaya produksi. Sehingga, penentuan BOP menjadi sangat penting untuk menghitung laba yang dihasilkan oleh perusahaan.

Cara Menghitung BOP Dibebankan

Untuk menghitung BOP dibebankan, kita perlu menggunakan beberapa rumus perhitungan. Mari simak bersama-sama cara menghitung BOP dibebankan pada langkah-langkah berikut ini:

1. Tentukan Struktur Biaya Operasional Pabrik

Langkah pertama dalam menghitung BOP dibebankan adalah menentukan struktur biaya operasional pabrik. Struktur ini meliputi seluruh biaya operasional yang dikeluarkan untuk menjalankan operasional pabrik. Beberapa biaya operasional yang perlu dicatat adalah biaya listrik, biaya air, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya sewa atau amortisasi mesin dan peralatan.

Untuk memudahkan pencatatan, kamu bisa menggunakan tabel berikut ini:

No.Jenis BiayaJumlah Biaya
1Biaya ListrikRp. 10.000.000
2Biaya AirRp. 5.000.000
3Biaya Bahan BakuRp. 20.000.000
4Biaya Tenaga KerjaRp. 30.000.000
5Biaya Sewa/Amortisasi Mesin dan PeralatanRp. 15.000.000
Total Biaya OperasionalRp. 80.000.000

2. Hitung Rasio Biaya Operasional Pabrik

Setelah menentukan struktur biaya operasional pabrik, langkah berikutnya adalah menghitung rasio biaya operasional. Rasio ini digunakan untuk menentukan berapa persen biaya operasional yang akan dibebankan ke produk yang dihasilkan.

Rasio biaya operasional pabrik dapat dihitung dengan rumus:

Rasio Biaya Operasional Pabrik = Biaya Operasional Pabrik / Total Pendapatan Pabrik x 100%

Dalam contoh kali ini, total pendapatan pabrik adalah Rp. 200.000.000. Maka, rasio biaya operasional pabrik adalah:

Rasio Biaya Operasional Pabrik = Rp. 80.000.000 / Rp. 200.000.000 x 100% = 40%

3. Tentukan Harga Pokok Produksi (HPP)

Setelah mengetahui rasio biaya operasional pabrik, langkah berikutnya adalah menentukan Harga Pokok Produksi (HPP). HPP adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi satu unit produk.

HPP dapat dihitung dengan rumus:

HPP = (Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja + Biaya Overhead) / Jumlah Produk

Dalam contoh ini, biaya bahan baku adalah Rp. 20.000.000, biaya tenaga kerja adalah Rp. 30.000.000, dan biaya overhead adalah Rp. 80.000.000 x 40% = Rp. 32.000.000. Jumlah produk yang dihasilkan adalah 10.000 unit. Maka, HPP adalah:

HPP = (Rp. 20.000.000 + Rp. 30.000.000 + Rp. 32.000.000) / 10.000 = Rp. 8.200

4. Hitung Biaya Dibebankan ke Produk

Langkah terakhir dalam menghitung BOP dibebankan adalah menghitung biaya yang dibebankan ke produk. Biaya ini dihitung dengan cara mengalikan jumlah produk dengan HPP.

Biaya Dibebankan ke Produk = Jumlah Produk x HPP

Dalam contoh ini, biaya yang dibebankan ke produk adalah:

Biaya Dibebankan ke Produk = 10.000 x Rp. 8.200 = Rp. 82.000.000

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa yang dimaksud dengan Biaya Operasional Pabrik (BOP)?

Biaya Operasional Pabrik (BOP) adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai operasional suatu pabrik atau perusahaan.

2. Apa saja komponen biaya operasional pabrik?

Komponen biaya operasional pabrik meliputi biaya listrik, biaya air, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya sewa atau amortisasi mesin dan peralatan.

3. Apa yang dimaksud dengan Harga Pokok Produksi (HPP)?

Harga Pokok Produksi (HPP) adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi satu unit produk.

4. Bagaimana cara menghitung Biaya Dibebankan ke Produk?

Biaya Dibebankan ke Produk dihitung dengan cara mengalikan Jumlah Produk dengan HPP.

Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya

Demikianlah tutorial cara menghitung BOP dibebankan yang dapat Sobat TeknoBgt pelajari. Dengan mengetahui cara menghitung BOP dibebankan, kamu dapat mengoptimalkan kinerja perusahaan dan meningkatkan keuntungan. Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di website TeknoBgt. Terima kasih telah membaca dan sampai jumpa!

Cara Menghitung BOP Dibebankan