Cara Menghitung Uji Normalitas Manual

Selamat datang Sobat TeknoBgt! Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang cara menghitung uji normalitas manual. Uji normalitas adalah salah satu uji statistik yang sangat penting dalam pengolahan data. Dengan memahami konsep dan cara menghitung uji normalitas manual, Sobat TeknoBgt bisa mendapatkan hasil yang akurat dalam analisis data.

Apa itu Uji Normalitas?

Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang cara menghitung uji normalitas manual, kita perlu memahami terlebih dahulu apa itu uji normalitas. Uji normalitas adalah uji statistik yang digunakan untuk menguji apakah data yang kita miliki memiliki distribusi normal atau tidak. Distribusi normal adalah distribusi yang simetris dan berbentuk seperti lonceng.

Uji normalitas biasanya dilakukan sebelum melakukan uji parametrik seperti uji t, uji ANOVA, dan sebagainya. Jika data tidak memiliki distribusi normal, maka kita perlu menggunakan uji non-parametrik untuk melakukan analisis data.

Apa Keuntungan dari Mengetahui Normalitas Data?

Mengetahui normalitas data mempunyai keuntungan dalam melakukan analisis data, antara lain:

  1. Membantu dalam memilih metode analisis data yang sesuai.
  2. Membantu dalam membuat kesimpulan yang lebih akurat.
  3. Membantu dalam memperkirakan parameter populasi.

Cara Menghitung Uji Normalitas Manual

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menguji normalitas data, antara lain:

  1. Metode Grafik
  2. Metode Numerik
  3. Metode Statistik

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang cara menghitung uji normalitas manual menggunakan metode statistik.

Metode Statistik

Metode statistik adalah metode yang digunakan untuk menghitung nilai statistik dari data. Ada beberapa nilai statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas data, antara lain:

  1. Kolmogorov-Smirnov Test
  2. Shapiro-Wilk Test
  3. Anderson-Darling Test

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang cara menghitung uji normalitas manual menggunakan metode Shapiro-Wilk Test.

Shapiro-Wilk Test

Shapiro-Wilk Test adalah salah satu metode statistik yang digunakan untuk menguji normalitas data. Metode ini cukup populer karena dapat digunakan untuk menguji normalitas data dengan jumlah sampel yang sedikit atau banyak.

Berikut ini adalah rumus untuk menghitung Shapiro-Wilk Test:

Dimana:

W = nilai statistik Shapiro-Wilk

n = jumlah sampel

xi = data ke-i

ai = koefisien regresi

Untuk menghitung uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-Wilk Test, Sobat TeknoBgt bisa mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Mengurutkan data dari nilai terkecil hingga terbesar.
  2. Menghitung nilai ai dengan menggunakan rumus yang telah ditentukan.
  3. Menghitung nilai W dengan menggunakan rumus yang telah ditentukan.
  4. Menghitung nilai p-value dengan menggunakan tabel distribusi nilai kritis Shapiro-Wilk Test atau menggunakan perangkat lunak statistik.
  5. Membandingkan nilai p-value dengan alpha (biasanya 0,05). Jika p-value lebih kecil dari alpha, maka data dianggap tidak memiliki distribusi normal.

Contoh Kasus

Untuk memahami lebih lanjut tentang cara menghitung uji normalitas manual, berikut ini adalah contoh kasus:

Seorang peneliti ingin mengetahui apakah data yang dimilikinya memiliki distribusi normal atau tidak. Dia memiliki data tinggi badan mahasiswa yang terdiri dari 20 orang. Berikut ini adalah data tinggi badan mahasiswa tersebut:

No Tinggi Badan (cm)
1 165
2 167
3 170
4 155
5 159
6 173
7 168
8 160
9 162
10 153
11 181
12 176
13 150
14 152
15 178
16 179
17 174
18 165
19 172
20 170

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengurutkan data dari nilai terkecil hingga nilai terbesar. Berikut ini adalah data yang telah diurutkan:

No Tinggi Badan (cm) xi xi – X̄ (xi – X̄)2
13 150 1 -20.25 410.06
14 152 2 -18.25 333.06
10 153 3 -17.25 297.56
4 155 4 -15.25 232.56
5 159 5 -11.25 126.56
8 160 6 -10.25 105.06
9 162 7 -8.25 68.06
1 165 8 -5.25 27.56
18 165 9 -5.25 27.56
2 167 10 -3.25 10.56
7 168 11 -2.25 5.06
3 170 12 -0.25 0.06
20 170 13 -0.25 0.06
6 173 14 2.75 7.56
19 172 15 1.75 3.06
17 174 16 3.75 14.06
16 179 17 8.75 76.56
12 176 18 5.75 33.06
15 178 19 7.75 59.56
11 181 20 10.75 116.06

Setelah data diurutkan, kita dapat menghitung nilai ai dan nilai W dengan menggunakan rumus yang telah ditentukan. Berikut ini adalah tabel perhitungan:

No Tinggi Badan (cm) xi xi – X̄ (xi – X̄)2 ai
13 150 1 -20.25 410.06 0.5034
14 152 2 -18.25 333.06 0.5377
10 153 3 -17.25 297.56 0.5616
4 155 4 -15.25 232.56 0.5723
5 159 5 -11.25 126.56 0.6175
8 160 6 -10.25 105.06 0.6455
9 162 7 -8.25 68.06 0.6756
1 165 8 -5.25 27.56 0.6922
18 165 9 -5.25 27.56 0.7175
2 167 10 -3.25 10.56 0.7374
7 168 11 -2.25 5.06 0.7523
3 170 12 -0.25 0.06 0.7897
20

Cara Menghitung Uji Normalitas Manual