TEKNOBGT

Cara Menghitung Target Penjualan

Halo Sobat TeknoBgt! Sudahkah Anda menentukan target penjualan untuk bisnis Anda? Target penjualan adalah salah satu hal penting yang harus dipertimbangkan dalam merencanakan bisnis. Hal ini dapat membantu Anda untuk mengetahui seberapa besar hasil yang ingin diperoleh dari bisnis Anda, sehingga Anda dapat mengatur strategi marketing yang tepat. Namun, bagaimana cara menghitung target penjualan yang efektif?

Pengertian Target Penjualan

Target penjualan adalah tujuan atau hasil yang ingin dicapai dari suatu kegiatan penjualan. Target penjualan biasanya dinyatakan dalam nilai atau volume penjualan yang diinginkan dalam jangka waktu tertentu. Tujuan ini dapat dinyatakan dalam angka atau persentase penjualan.

Dalam bisnis, target penjualan sangat penting untuk menentukan arah dan strategi bisnis. Target penjualan yang tepat dapat membantu Anda untuk mengambil keputusan yang tepat dalam merencanakan bisnis, seperti mengatur anggaran marketing dan merencanakan stok barang yang akan dijual.

Bagaimana Cara Menghitung Target Penjualan?

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghitung target penjualan. Berikut adalah beberapa metode yang sering digunakan.

1. Metode Persentase Pertumbuhan Penjualan

Metode ini menggunakan persentase pertumbuhan penjualan dari tahun sebelumnya sebagai acuan untuk menentukan target penjualan di tahun berikutnya. Metode ini sangat berguna bagi bisnis yang sudah berjalan selama beberapa tahun. Berikut adalah cara menghitungnya.

TahunPenjualanPertumbuhan Penjualan
2020Rp 100.000.000
2021Rp 120.000.00020%

Dalam contoh di atas, pertumbuhan penjualan dari tahun 2020 ke tahun 2021 adalah sebesar 20%. Jadi, target penjualan untuk tahun 2022 dapat dihitung dengan menggunakan persentase yang sama, yaitu 20%. Jika penjualan pada tahun 2021 adalah sebesar Rp 120.000.000, maka target penjualan untuk tahun 2022 adalah sebesar Rp 144.000.000.

2. Metode Analisis Pasar

Metode ini menggunakan analisis pasar untuk menentukan target penjualan. Analisis pasar akan membantu Anda untuk mengetahui potensi pasar dan persaingan dalam bisnis Anda. Berikut adalah cara menghitungnya.

Langkah 1: Menghitung Total Potensi Pasar

Untuk menghitung total potensi pasar, Anda dapat mengalikan jumlah populasi dengan nilai rata-rata per orang pada pasar yang ingin Anda tuju. Sebagai contoh, jika Anda ingin memasarkan produk makanan ringan pada kota Surabaya yang memiliki populasi sebesar 2 juta jiwa dan nilai rata-rata pengeluaran makanan ringan per orang sebesar Rp 200.000 per bulan, maka total potensi pasar adalah sebagai berikut.

PopulasiNilai Rata-rata Per OrangTotal Potensi Pasar
2.000.000 jiwaRp 200.000 per bulanRp 400.000.000.000 per bulan

Langkah 2: Menentukan Market Share yang Diinginkan

Market share adalah persentase pasar yang ingin Anda capai dari total potensi pasar yang telah dihitung pada langkah pertama. Sebagai contoh, jika Anda ingin memiliki market share sebesar 10% pada pasar makanan ringan di kota Surabaya, maka target penjualan yang harus dicapai adalah sebagai berikut.

Total Potensi PasarMarket Share yang DiinginkanTarget Penjualan
Rp 400.000.000.000 per bulan10%Rp 40.000.000.000 per bulan

3. Metode Break Even Point

Metode ini menghitung target penjualan berdasarkan jumlah penjualan yang dibutuhkan untuk menutupi seluruh biaya yang dikeluarkan. Dalam bisnis, break even point adalah titik impas di mana pendapatan yang diterima sama dengan biaya yang dikeluarkan. Jika penjualan melebihi break even point, maka bisnis akan menghasilkan laba. Berikut adalah cara menghitungnya.

Langkah 1: Menentukan Biaya Tetap dan Variabel

Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah, tidak tergantung pada jumlah produksi atau penjualan. Biaya tetap misalnya biaya sewa, listrik, gaji karyawan tetap, dan sebagainya. Biaya variabel adalah biaya yang berubah tergantung pada jumlah produksi atau penjualan. Biaya variabel misalnya bahan baku, biaya produksi, biaya pemasaran, dan sebagainya.

Langkah 2: Menghitung Kontribusi Margin

Kontribusi margin adalah selisih antara harga jual dan biaya variabel per unit produk. Kontribusi margin digunakan untuk menutup biaya tetap dan memberikan laba. Berikut adalah rumus untuk menghitung kontribusi margin.

Kontribusi Margin = Harga Jual – Biaya Variabel

Langkah 3: Menentukan Break Even Point

Break even point dapat dihitung dengan membagi biaya tetap dengan kontribusi margin per unit produk. Berikut adalah rumus untuk menghitung break even point.

Break Even Point = Biaya Tetap / Kontribusi Margin

FAQ

1. Apa itu target penjualan?

Target penjualan adalah tujuan atau hasil yang ingin dicapai dari suatu kegiatan penjualan. Target penjualan biasanya dinyatakan dalam nilai atau volume penjualan yang diinginkan dalam jangka waktu tertentu.

2. Mengapa target penjualan penting dalam bisnis?

Target penjualan sangat penting dalam bisnis karena dapat membantu Anda untuk mengetahui seberapa besar hasil yang ingin diperoleh dari bisnis Anda, sehingga Anda dapat mengatur strategi marketing yang tepat.

3. Apa saja metode yang dapat digunakan untuk menghitung target penjualan?

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung target penjualan, seperti metode persentase pertumbuhan penjualan, metode analisis pasar, dan metode break even point.

Kesimpulan

Dalam bisnis, target penjualan sangat penting untuk menentukan arah dan strategi bisnis. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung target penjualan, seperti metode persentase pertumbuhan penjualan, metode analisis pasar, dan metode break even point. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga Anda dapat memilih metode yang paling sesuai dengan bisnis Anda. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda dalam merencanakan bisnis Anda.

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya

Cara Menghitung Target Penjualan