Cara Menghitung Relative Strength Index (RSI)
Cara Menghitung Relative Strength Index (RSI)

Cara Menghitung Relative Strength Index (RSI)

Halo Sobat TeknoBgt, apa kabar? Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang cara menghitung Relative Strength Index (RSI). Sebelumnya, Sobat TeknoBgt perlu tahu bahwa RSI adalah salah satu indikator teknikal pada pasar saham yang berguna untuk mengukur kekuatan harga saham dalam jangka waktu tertentu. Dalam artikel ini, Sobat TeknoBgt akan belajar tentang cara menghitung RSI serta memahami arti dari indikator ini. Yuk, simak ulasannya berikut ini!

Pengertian Relative Strength Index (RSI)

Sebelum menyimak cara menghitung RSI, Sobat TeknoBgt perlu memahami terlebih dahulu apa itu Relative Strength Index atau RSI. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, RSI adalah indikator teknikal yang digunakan untuk mengukur kekuatan harga saham dalam jangka waktu tertentu. Indikator ini dibuat oleh J. Welles Wilder Jr. pada tahun 1978. RSI menghitung perbandingan antara kenaikan harga (upward momentum) dan penurunan harga (downward momentum) pada saat itu juga, dan menghasilkan skala dari 0 hingga 100. Kondisi pasar dinilai overbought (terlalu mahal) jika RSI berada di atas 70 dan oversold (terlalu murah) jika RSI berada di bawah 30.

Cara Menghitung RSI

Sekarang, Sobat TeknoBgt akan diajarkan cara menghitung Relative Strength Index (RSI). Terdapat beberapa tahapan yang perlu dilakukan, yaitu sebagai berikut:

Tahap 1: Hitunglah Perubahan Harga

Sebelum menghitung RSI, Sobat TeknoBgt harus menghitung perubahan harga terlebih dahulu. Pada umumnya, perubahan harga dihitung dengan cara mengurangkan harga penutupan terakhir dengan harga penutupan sebelumnya, seperti berikut:

No.TanggalHarga PenutupanPerubahan Harga
11 Januari 202210.000
22 Januari 202212.000+2.000
33 Januari 20229.000-3.000

Pada tabel di atas, pada hari kedua terdapat kenaikan harga sebesar 2.000, sedangkan pada hari ketiga terdapat penurunan harga sebesar 3.000.

Tahap 2: Hitunglah Average Gain dan Average Loss

Setelah perubahan harga telah dihitung, selanjutnya Sobat TeknoBgt perlu menghitung Average Gain dan Average Loss. Average Gain dihitung dengan cara menghitung rata-rata perubahan harga positif dalam jangka waktu tertentu (biasanya 14 hari), sedangkan Average Loss dihitung dengan cara menghitung rata-rata perubahan harga negatif dalam jangka waktu yang sama. Berikut adalah rumusnya:

Gain = ((upward momentum pada hari tersebut) + (GAIN pada hari sebelumnya * n-1)) / n

Loss = ((downward momentum pada hari tersebut) + (LOSS pada hari sebelumnya * n-1)) / n

Keterangan: n = jumlah waktu yang dihitung (biasanya 14 hari)

Berikut adalah contoh perhitungannya:

No.TanggalHarga PenutupanPerubahan HargaGainLoss
11 Januari 202210.000
22 Januari 202212.000+2.0002.000
33 Januari 20229.000-3.0003.000
44 Januari 202211.000+2.0001.333
55 Januari 202210.500-5001.000
66 Januari 202212.500+2.0001.285
Total5.6184.000
Average Gain (14 days)401.29
Average Loss (14 days)285.71

Pada tabel di atas, diketahui bahwa Average Gain selama 14 hari adalah 401,29, sedangkan Average Loss selama 14 hari adalah 285,71.

Tahap 3: Hitunglah RSI

Setelah Average Gain dan Average Loss dihitung, selanjutnya Sobat TeknoBgt perlu menghitung RSI. Berikut adalah rumusnya:

RSI = 100 – (100 / (1 + RS))

Keterangan: RS = Average Gain / Average Loss

Berikut adalah contoh perhitungannya:

No.TanggalHarga PenutupanPerubahan HargaGainLossRSRSI
11 Januari 202210.000
22 Januari 202212.000+2.0002.000
33 Januari 20229.000-3.0003.000
44 Januari 202211.000+2.0001.333
55 Januari 202210.500-5001.000
66 Januari 202212.500+2.0001.285
Total5.6184.0001,4058,33

Pada tabel di atas, diketahui bahwa RS selama 14 hari adalah 1,40, sehingga RSI pada saat tersebut adalah 58,33.

Frequently Asked Questions (FAQ)

1. Apa kegunaan dari Relative Strength Index (RSI)?

RSI berguna untuk mengukur kekuatan harga saham dalam jangka waktu tertentu dan membantu investor dalam pengambilan keputusan beli atau jual saham.

2. Bagaimana cara membaca RSI?

Kondisi pasar dinilai overbought (terlalu mahal) jika RSI berada di atas 70 dan oversold (terlalu murah) jika RSI berada di bawah 30.

3. Berapa periode waktu yang biasanya digunakan dalam perhitungan RSI?

Periode waktu yang biasanya digunakan adalah 14 hari.

4. Apa yang harus dilakukan saat RSI menunjukkan kondisi overbought atau oversold?

Jika RSI menunjukkan kondisi overbought, maka investor sebaiknya menjual sahamnya. Sebaliknya, jika RSI menunjukkan kondisi oversold, maka investor sebaiknya membeli saham.

5. Apa keuntungan dari menggunakan RSI?

Mengetahui kekuatan harga saham dalam jangka waktu tertentu dapat membantu investor dalam pengambilan keputusan investasi dan menghindari kerugian besar yang dapat terjadi.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, Sobat TeknoBgt telah mempelajari tentang cara menghitung Relative Strength Index (RSI), pengertian RSI, serta kegunaan dari RSI dalam pasar saham. Cara menghitung RSI terdiri dari tiga tahapan, yaitu menghitung perubahan harga, menghitung Average Gain dan Average Loss, dan menghitung RSI. Terdapat beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan saat menghitung RSI serta membaca indikator RSI. Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya

Cara Menghitung Relative Strength Index (RSI)