Penemuan Terdahulu tentang Prediksi Kebangkrutan

Hello Sobat Teknobgt, tahukah kamu bahwa prediksi kebangkrutan merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan? Dalam bisnis, keadaan keuangan yang buruk bisa menyebabkan kebangkrutan. Oleh karena itu, perusahaan harus memiliki kemampuan untuk memprediksi kebangkrutan agar bisa mengambil tindakan yang tepat untuk menghindari kerugian yang lebih besar.

Sejarah Penemuan Prediksi Kebangkrutan

Prediksi kebangkrutan pertama kali ditemukan oleh Edward Altman pada tahun 1968. Altman adalah seorang profesor di New York University yang berfokus pada bidang keuangan dan akuntansi. Ia berhasil mengembangkan sebuah model prediksi kebangkrutan yang dikenal dengan nama Z-Score.

Z-Score pertama kali diperkenalkan pada tahun 1968 dalam sebuah artikel yang berjudul “Financial Ratios, Discriminant Analysis and the Prediction of Corporate Bankruptcy” yang dipublikasikan di Journal of Finance. Dalam artikel tersebut, Altman menjelaskan bahwa Z-Score adalah sebuah model prediksi kebangkrutan yang berdasarkan pada rasio keuangan.

Cara Kerja Z-Score

Z-Score bekerja dengan cara menghitung beberapa rasio keuangan dari laporan keuangan perusahaan. Rasio keuangan yang digunakan antara lain rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio aktivitas.

Setelah rasio keuangan dihitung, nilai-nilai tersebut akan dimasukkan ke dalam rumus Z-Score. Hasil dari rumus tersebut akan menghasilkan sebuah nilai Z-Score yang akan menunjukkan apakah perusahaan tersebut berada dalam kondisi yang sehat atau tidak. Jika nilai Z-Score lebih besar dari 2.99, maka perusahaan tersebut dianggap sehat. Namun, jika nilai Z-Score kurang dari 1.81, maka perusahaan tersebut dianggap berada dalam kondisi yang sangat buruk.

Kelebihan dan Kekurangan Z-Score

Z-Score memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari Z-Score adalah model ini mudah dipahami dan digunakan oleh perusahaan. Selain itu, Z-Score juga bisa digunakan untuk memprediksi kebangkrutan pada berbagai jenis perusahaan, baik besar maupun kecil.

Namun, Z-Score juga memiliki kekurangan. Salah satu kekurangan dari Z-Score adalah model ini hanya bisa digunakan untuk memprediksi kebangkrutan pada perusahaan yang sudah go public atau terdaftar di bursa saham. Selain itu, Z-Score juga tidak bisa digunakan untuk perusahaan yang berada di sektor keuangan.

Pengembangan Model Prediksi Kebangkrutan Lainnya

Selain Z-Score, terdapat banyak model prediksi kebangkrutan lainnya yang dikembangkan oleh para ahli keuangan. Salah satu model tersebut adalah model Altman yang terbaru, yaitu Z-Score 2.0. Model ini dikembangkan oleh Edward Altman dan Gabriele Sabato pada tahun 2017.

Z-Score 2.0 memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan Z-Score asli. Model ini lebih akurat dalam memprediksi kebangkrutan pada perusahaan yang sudah go public maupun yang masih private. Selain itu, model ini juga bisa digunakan untuk perusahaan di sektor keuangan.

FAQ

1. Apa itu prediksi kebangkrutan?

Prediksi kebangkrutan merupakan kemampuan untuk memprediksi kemungkinan terjadinya kebangkrutan pada sebuah perusahaan.

2. Siapa yang menemukan prediksi kebangkrutan?

Prediksi kebangkrutan pertama kali ditemukan oleh Edward Altman pada tahun 1968.

3. Apa itu Z-Score?

Z-Score adalah sebuah model prediksi kebangkrutan yang berdasarkan pada rasio keuangan.

4. Apa kelebihan dan kekurangan dari Z-Score?

Kelebihan dari Z-Score adalah model ini mudah dipahami dan digunakan oleh perusahaan. Namun, Z-Score hanya bisa digunakan untuk perusahaan yang sudah go public atau terdaftar di bursa saham.

5. Apa model prediksi kebangkrutan lain yang dikembangkan oleh Edward Altman?

Model prediksi kebangkrutan lain yang dikembangkan oleh Edward Altman adalah Z-Score 2.0 yang lebih akurat dalam memprediksi kebangkrutan pada perusahaan.

Kesimpulan

Prediksi kebangkrutan merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan. Dalam bisnis, keadaan keuangan yang buruk bisa menyebabkan kebangkrutan. Oleh karena itu, perusahaan harus memiliki kemampuan untuk memprediksi kebangkrutan agar bisa mengambil tindakan yang tepat untuk menghindari kerugian yang lebih besar.

Z-Score merupakan salah satu model prediksi kebangkrutan yang dikembangkan oleh Edward Altman. Model ini berdasarkan pada rasio keuangan dan mudah dipahami serta digunakan oleh perusahaan. Namun, Z-Score hanya bisa digunakan untuk perusahaan yang sudah go public atau terdaftar di bursa saham.

Untuk mengatasi kekurangan Z-Score, Edward Altman mengembangkan model Z-Score 2.0 yang lebih akurat dalam memprediksi kebangkrutan pada perusahaan. Model ini lebih bisa digunakan untuk perusahaan yang sudah go public maupun yang masih private serta bisa digunakan untuk perusahaan di sektor keuangan.

Demikianlah artikel mengenai penemuan terdahulu tentang prediksi kebangkrutan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sobat Teknobgt untuk meningkatkan pemahaman tentang prediksi kebangkrutan.

Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!

Penemuan Terdahulu tentang Prediksi Kebangkrutan