Jelaskan kedudukan profesi guru dalam islam?
Jelaskan kedudukan profesi guru dalam islam?

Jelaskan kedudukan profesi guru dalam islam?

Pertanyaan

Jelaskan kedudukan profesi guru dalam islam?

Jawaban

Guru merupakan seseorang yang mengajarkan dan mendidik orang lain terhadap suatu kebaikan. Guru memiliki kedudukan dan keutamaan yang tinggi dalam Islam. Sebagai seorang muslim, kita diperintahkan untuk menghormati dan menaati perintah yang baik dari guru.

Penjelasan

Assalamu’alaikum teman-teman! Pastinya kita sudah tau, siapakah seorang guru yang selalu mendidik kita. Pada pembahasan ini akan diungkapkan bagaimana cara kita menghormati guru dan keutamaan seorang gur. Simak baik baik ya!

Keutamaan dan Kedudukan Seorang Guru

  • مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

Artinya : “Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893).

  • مَنْ سَنَّ فِى الإِسْلاَمِ سُنَّةً حَسَنَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلاَ يَنْقُصُ مِنْ أُجُورِهِمْ شَىْءٌ وَمَنْ سَنَّ فِى الإِسْلاَمِ سُنَّةً سَيِّئَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ عَلَيْهِ مِثْلُ وِزْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلاَ يَنْقُصُ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَىْءٌ

Artinya : “Barangsiapa menjadi pelopor suatu amalan kebaikan lalu diamalkan oleh orang sesudahnya, maka akan dicatat baginya ganjaran semisal ganjaran orang yang mengikutinya dan sedikitpun tidak akan mengurangi ganjaran yang mereka peroleh. Sebaliknya, barangsiapa menjadi pelopor suatu amalan kejelekan lalu diamalkan oleh orang sesudahnya, maka akan dicatat baginya dosa semisal dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosanya sedikit pun.” (HR. Muslim no. 1017)

  • بَلِّغُوا عَنِّى وَلَوْ آيَةً

“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari no. 3461).

Cara Memuliakan Guru

  • لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يُجِلَّ كَبِيرَنَا، وَيَرْحَمْ صَغِيرَنَا، وَيَعْرِفْ لِعَالِمِنَا

Artinya :

“Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak memuliakan lebih tua dan menyayangi yang lebih muda juga yang tidak mengerti (hak) orang yang berilmu (agar diutamakan pandangannya).” (H.R. Ahmad).

  • كُنَّا جُلُوسًا فِي الْمَسْجِدِ فَخَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَلَسَ إلَيْنَا وَلَكَأَنَّ عَلَى رُءُوسِنَا الطَّيْرَ، لَا يَتَكَلَّمُ أَحَدٌ مِنَّا

Artinya:

“Saat kami sedang duduk-duduk di masjid, maka keluarlah Rasulullah SAW, kemudian beliau duduk di hadapan kami. Maka seakan-akan di atas kepala kami terdapat burung. Tidak ada satu pun daripada kami yang berbicara.”

  • دَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ شُعْبَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ – رضى الله عنه – عَنِ النَّبِىِّ – صلى الله ع وسلم -. وَعَنْ حُسَيْنٍ الْمُعَلِّمِ قَالَ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَنَسٍ عَنِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ « لا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ ». تحفةحَ1239,1153

Artinya :

“Dari Anas r.a., dari Nabi SAW. bersabda: “Tidaklah (sempurna) iman salah satu kalian semua, hingga dia mencintai saudaranya,sebagaimana mencintai dirinya sendiri.”

  • وَقَالَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم (أكرموا العلماء) لعلمهم بأن تعاملوهم بالإجلال والإعظام وتوفوهم حقهم من التوقير والاحترام (فإنهم) حقيقيون بالإكرام إذ هم (ورثة الأنبياء).

Artinya :

Nabi SAW, bersabda: “Muliakanlah Ulama” karena ilmunya, dengan cara memuliakan, mengagungkan dan memenuhi hak ulama, yakni mengagungkan dan memuliakan “karena sesungguhnya Ulama” secara hakikat di hormati karena ulama “adalah Pewaris para nabi”.

  • مَا وَاللَّهِ اجْتَرَأْتُ أَنْ أَشْرَبَ الْمَاءَ وَالشَّافِعِيُّ يَنْظُرُ إِلَيَّ هَيْبَةً لَهُ

Artinya :

Ar-Rabi’ bin Sulaiman berkata,  “Demi Allah, aku tidak berani meminum air dalam keadaan Asy-Syafi’i melihatku karena segan kepadanya”.

Mengapa guru memiliki kemuliaan?

Guru merupakan seseorang yang diberikan kelebihan ilmu oleh Allah Swt. Guru akan memberikan ilmunya itu kepada orang-orang disekitarnya. Guru tidak hanya menyebarkan ilmu, tapi juga menjadi perantara antara manusia dengan alam akhirat. Karena, guru juga mengajarkan terkait adab, ibadah, dan syariat Islam.

Guru bukanlah orang yang sembarangan, sebab mereka memiliki tugas yang sangat berat. Mereka memiliki tugas untuk membuat orang lain menjadi cerdas akan ilmu dan menumbuhkan karakter yang baik pada orang lain. Tugas ini harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab oleh guru, karena nantinya akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Swt. di alam akhirat. Oelh karena itu, guru adalah seorang yang sangat mulia. Seseorang yang dipercaya untuk mengemban amanah dari Allah Swt. dan melaksanakan segala perintahnya.

Berikut ini cara sikap kita terhadap Guru

Menghormat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), menghormati dapat diartikan sebagai sikap menaruh hormat kepada orang lain. Cara menghormati orang lain dapat berupa menyantuni, menerima pendapat orang lain, patuh, dan sopan santun atau tidak semaunya sendiri kepada orang lain. Sikap ini pada umumnya diterapkan kepada orang yang lebih tua atau memiliki jabatan yang lebih tinggi dari kita. Menghormati orang tua merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan ridha dari Allah SWT, hal ini termuat dalam hadits riwayat Tirmidzi. Selain itu, Rasulullah saw juga bersabda “Ridallāhi fi ridhol walidaini” yang berarti “Ridha Tuhan terletak pada ridha kedua orang tua”. Nabi Muhammad pernah menjelaskan dalam sebuah hadis jika seorang anak harus menghormati ibu lalu kemudian ayah. Terdapat beberapa contoh sikap dari menghormati, yaitu:

  1. Menunduk ketika melewati orang yang lebih tua.
  2. Mencium tangan kedua orang tua sebelum pergi menuju sekolah.
  3. Menerima atau mendengarkan pendapat dari orang lain.
  4. Menggunakan bahasa yang sopan dan santun serta tidak menggunakan nada tinggi ketika berbicara dengan orang yang lebih tua, hal ini diatur juga dalam surah Al-Isra ayat 23.

Menyayangi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), menyayangi dapat berarti sikap seseorang yang menaruh rasa mengasihi, mencintai, dan sayang terhadap orang lainnya. Sikap ini dapat tercermin dari sikap seseorang yang menaruh perhatian lebih terhadap orang lain. Terdapat beberapa tindakan yang mencerminkan sikap menyayangi, seperti:

  1. Menjenguk orang lain yang sedang sakit.
  2. Orang tua yang selalu melindungi dan membimbing anaknya.
  3. Seorang anak yang menyayangi kedua orang tua selayaknya kedua orang tua tersebut menyayangi mereka, hal ini dijelaskan dalam surah Al-Isra ayat ke-24 yang berbunyi “Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil”.

Berbakti

Berbakti dapat diartikan sebagai suatu sikap dari seseorang yang berbuat bakti atau setia terhadap seseorang atau Tuhan Yang Maha Esa. Sikap berbakti beberapa kali disinggung dalam beberapa surah Al-Qur’an, seperti surah Al-An’am ayat 151 dan Surah Luqman ayat 14. Terdapat beberapa perilaku yang mencerminkan sikap berbakti, seperti:

  1. Berbakti kepada Tuhan dengan melakukan ibadah sesuai perintah.
  2. Melaksanakan amanah yang telah diberikan seseorang.
  3. Membantu orang tua dalam melaksanakan tugas-tugas rumah, seperti menyapu, mencuci, dan lain-lainnya.
  4. Membantu menyiapkan keperluan yang dibutuhkan oleh orang tua ketika sedang sakit serta ikut merawat mereka.
  5. Mendengarkan dan melaksanakan segala nasihat, baik dari orang tua maupun guru.

Menaati

Menaati atau dapat disebut juga patuh merupakan sikap dari seseorang yang melaksanakan perintah dan menjauhi larangan, baik dari orang lain atau Tuhan Yang Maha Esa. Terdapat beberapa tindakan yang mencerminkan sikap menaati atau patuh, seperti:

  1. Seorang umat muslim yang tidak mau meminum minuman keras, karena tahu hal tersebut dilarang dalam agama Islam.
  2. Seseorang yang melaksanakan ibadah qurban atau membayar zakat sesuai dengan perintah Allah SWT.
  3. Seorang siswa yang mengerjakan tugas sesuai dengan perintah yang telah diberikan oleh sang guru.

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa kedudukan profesi guru dalam Islam yaitu

1.Mendapat derajat yang tinggi

Sesuai dengan Firman Allah SWT, “Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepada kalian “luaskanlah tempat duduk” di dalam majlis-majlis maka luaskanlah (untuk orang lain), maka Allah SWT akan meluaskan untuk kalian, dan apabila dikatakan “berdirilah kalian” maka berdirilah, Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat, Allah mengetahui atas apa-apa yang kalian kerjakan,” (QS. AL-Mujadilah: 11).

2.Memiliki ilmu yang bermanfaat

Seorang guru pasti mempunyai ilmu yang bermanfaat yang akan disebarluaskan kepada muridnya. Maka, bukan gelar ahli yang mereka utamakan, namun lebih kepada dampak sosial bagaimana ilmu yang beliau ajarkan akan bisa mengubah pola dan perilaku umat menuju jalan kebaikan.

3.Menjaga diri

Sesuai dengan hadis riwayat berikut ini :   “Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya.”

 

 

Pelajari

  • Cara menghormati guru.
  • Kedudukan guru dalam Islam.

=============================

Mapel : Bahasa Arab

Kelas : XI

Bab : 8

Materi : Hormati dan sayangi orang tua dan gurumu