Cara Menghitung Harga Awal Setelah Diskon

Cara Menghitung Harga Awal Setelah Diskon | Sobat TeknoBgt

Halo Sobat TeknoBgt, dalam artikel kali ini kita akan membahas tentang cara menghitung harga awal setelah diskon. Diskon memang menjadi daya tarik bagi banyak orang untuk membeli produk dengan harga yang lebih murah dari harga normal. Namun, terkadang kita kesulitan dalam menghitung harga awal setelah diskon. Nah, pada artikel ini akan dijelaskan secara detail bagaimana cara menghitung harga awal setelah diskon.

Pengertian Diskon

Sebelum membahas cara menghitung harga awal setelah diskon, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu diskon. Diskon merupakan potongan harga atau harga yang lebih murah dari harga normal yang ditawarkan untuk suatu produk atau jasa. Diskon biasanya diberikan dalam persentase atau dalam angka tertentu. Diskon juga dapat diberikan dalam bentuk promo seperti beli satu gratis satu atau gratis ongkos kirim.

Diskon dapat diberikan oleh toko online, supermarket, restoran, hotel, dan banyak lagi. Tujuan dari diskon sendiri adalah memberikan keuntungan bagi pembeli dan meningkatkan penjualan bagi penjual.

Sekarang kita akan membahas bagaimana cara menghitung harga awal setelah diskon.

Cara Menghitung Harga Awal Setelah Diskon

Cara menghitung harga awal setelah diskon cukup mudah. Ada dua metode yang dapat digunakan, yaitu metode persentase dan metode angka.

Metode Persentase

Metode persentase adalah cara menghitung harga awal setelah diskon dengan menggunakan persentase diskon yang diberikan. Contoh kasusnya adalah sebagai berikut:

Harga NormalPersentase DiskonHarga Setelah DiskonHarga Awal Setelah Diskon
Rp 100.00025%Rp 75.000Rp 100.000

Dalam tabel di atas, harga normal dari suatu produk adalah Rp 100.000 dan diberikan diskon sebesar 25%. Maka harga setelah diskon adalah 100.000 – (25% x 100.000) = Rp 75.000. Untuk menghitung harga awal setelah diskon, kita dapat menggunakan rumus berikut:

Harga Awal Setelah Diskon = Harga Setelah Diskon + (Persentase Diskon x Harga Setelah Diskon)

Jadi, untuk kasus di atas, harga awal setelah diskon adalah Rp 75.000 + (25% x Rp 75.000) = Rp 100.000.

Metode Angka

Metode angka adalah cara menghitung harga awal setelah diskon dengan menggunakan besaran diskon yang diberikan dalam bentuk angka. Contoh kasusnya adalah sebagai berikut:

Harga NormalBesaran DiskonHarga Setelah DiskonHarga Awal Setelah Diskon
Rp 200.000Rp 50.000Rp 150.000Rp 200.000

Dalam tabel di atas, harga normal dari suatu produk adalah Rp 200.000 dan diberikan diskon sebesar Rp 50.000. Maka harga setelah diskon adalah Rp 200.000 – Rp 50.000 = Rp 150.000. Untuk menghitung harga awal setelah diskon, kita dapat menggunakan rumus berikut:

Harga Awal Setelah Diskon = Harga Setelah Diskon + Besaran Diskon

Jadi, untuk kasus di atas, harga awal setelah diskon adalah Rp 150.000 + Rp 50.000 = Rp 200.000.

FAQ

Apa itu diskon?

Diskon merupakan potongan harga atau harga yang lebih murah dari harga normal yang ditawarkan untuk suatu produk atau jasa.

Apa tujuan dari diskon?

Tujuan dari diskon sendiri adalah memberikan keuntungan bagi pembeli dan meningkatkan penjualan bagi penjual.

Apa saja metode yang dapat digunakan untuk menghitung harga awal setelah diskon?

Ada dua metode yang dapat digunakan, yaitu metode persentase dan metode angka.

Kesimpulan

Itulah tadi cara menghitung harga awal setelah diskon dengan metode persentase dan metode angka. Dalam pembelian online, seringkali pembeli dibuat bingung dengan diskon yang ditawarkan. Karena itulah, penting bagi kita untuk mengetahui cara menghitung harga awal setelah diskon.

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya

Cara Menghitung Harga Awal Setelah Diskon