Cara Menghitung PPh 21 Bukan Pegawai
Cara Menghitung PPh 21 Bukan Pegawai

Cara Menghitung PPh 21 Bukan Pegawai

Halo Sobat TeknoBgt! Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang cara menghitung PPh 21 untuk karyawan yang bukan pegawai. PPh 21 adalah pajak penghasilan yang harus dibayar oleh setiap karyawan atas penghasilan yang diterimanya. Namun, bagaimana cara menghitung PPh 21 untuk karyawan yang bukan pegawai? Simak penjelasannya di bawah ini.

1. Siapa yang Termasuk Karyawan Bukan Pegawai?

Sebelum membahas cara menghitung PPh 21 untuk karyawan yang bukan pegawai, kita perlu mengetahui dulu siapa saja yang termasuk karyawan bukan pegawai. Karyawan bukan pegawai adalah karyawan yang bekerja di suatu perusahaan atau instansi dengan status yang tidak sama dengan karyawan tetap atau pegawai.

Karyawan bukan pegawai biasanya bekerja dengan kontrak atau outsourcing. Mereka tidak dianggap sebagai pegawai tetap karena kontraknya hanya berlaku untuk jangka waktu tertentu atau sifat pekerjaannya hanya bersifat sementara.

Berikut adalah beberapa contoh karyawan bukan pegawai:

  • Tenaga kontrak
  • Karyawan outsourcing
  • Karyawan harian lepas
  • Karyawan bakti sosial

2. Pengertian PPh 21

PPh 21 atau pajak penghasilan atas pegawai adalah pajak yang dikenakan kepada semua karyawan atas penghasilan yang diterimanya. Pajak ini wajib dibayar oleh setiap karyawan dan biasanya dipotong langsung oleh perusahaan dari gaji karyawan.

Jumlah pajak yang harus dibayarkan tergantung pada besarnya penghasilan yang diterima dan tarif pajak yang berlaku saat itu. Tarif pajak PPh 21 saat ini bervariasi dari 5% hingga 30% tergantung pada besarnya penghasilan.

3. Cara Menghitung PPh 21 bagi Karyawan Bukan Pegawai

Bagi karyawan bukan pegawai, perhitungan PPh 21 sedikit berbeda dengan karyawan tetap atau pegawai. Hal ini disebabkan karena karyawan bukan pegawai tidak memiliki gaji pokok yang tetap setiap bulannya.

Untuk menghitung PPh 21 bagi karyawan bukan pegawai, perlu dihitung terlebih dahulu total penghasilan bruto yang diterima dalam setahun. Penghasilan bruto adalah jumlah penghasilan sebelum dipotong pajak atau biaya-biaya lainnya.

Setelah itu, baru bisa dihitung berapa besarnya PPh 21 yang harus dibayarkan. Berikut adalah rumus untuk menghitung PPh 21 bagi karyawan bukan pegawai:

PPh 21 = (Penghasilan bruto - Biaya-biaya yang dapat dikurangkan) x Tarif Pajak

Untuk mengetahui biaya-biaya yang dapat dikurangkan, perlu dipahami terlebih dahulu tentang biaya-biaya yang dapat dikurangkan dalam penghitungan PPh 21.

4. Biaya-biaya yang Dapat Dikurangkan dalam Penghitungan PPh 21

Dalam penghitungan PPh 21, terdapat beberapa biaya-biaya yang dapat dikurangkan sehingga penghasilan bruto yang digunakan sebagai dasar perhitungan PPh 21 menjadi lebih rendah.

Berikut adalah beberapa biaya-biaya yang dapat dikurangkan dalam penghitungan PPh 21:

  1. PPh Pasal 23
  2. Iuran pensiun
  3. Biaya jabatan
  4. Pendidikan

Dalam penghitungan PPh 21 bagi karyawan bukan pegawai, biaya-biaya ini dapat dikurangkan dari total penghasilan bruto untuk mengurangi jumlah pajak yang harus dibayarkan.

5. Contoh Penghitungan PPh 21 bagi Karyawan Bukan Pegawai

Agar lebih mudah dipahami, berikut adalah contoh penghitungan PPh 21 bagi karyawan bukan pegawai:

Penghasilan BrutoBiaya-biaya yang Dapat DikurangkanPenghasilan NettoTarif Pajak (%)Jumlah Pajak yang Harus Dibayarkan
Rp 100.000.000Rp 10.000.000Rp 90.000.0005%Rp 4.500.000

Dalam contoh di atas, karyawan bukan pegawai memiliki penghasilan bruto sebesar Rp 100.000.000 per tahun. Namun, setelah dikurangi biaya-biaya yang dapat dikurangkan sebesar Rp 10.000.000, penghasilan netto yang digunakan sebagai dasar perhitungan PPh 21 adalah Rp 90.000.000.

Untuk tarif pajak yang berlaku saat ini, yaitu 5%, maka jumlah pajak yang harus dibayarkan oleh karyawan bukan pegawai tersebut sebesar Rp 4.500.000.

FAQ

1. Apakah karyawan bukan pegawai harus membayar PPh 21?

Ya, karyawan bukan pegawai juga harus membayar PPh 21 atas penghasilan yang diterimanya. Namun, perhitungan PPh 21 bagi karyawan bukan pegawai sedikit berbeda dengan karyawan tetap atau pegawai.

2. Apa saja biaya-biaya yang dapat dikurangkan dalam penghitungan PPh 21 bagi karyawan bukan pegawai?

Biaya-biaya yang dapat dikurangkan dalam penghitungan PPh 21 bagi karyawan bukan pegawai antara lain PPh Pasal 23, iuran pensiun, biaya jabatan, dan pendidikan.

3. Bagaimana cara menghitung PPh 21 bagi karyawan bukan pegawai?

Untuk menghitung PPh 21 bagi karyawan bukan pegawai, perlu dihitung terlebih dahulu total penghasilan bruto yang diterima dalam setahun. Setelah itu, baru bisa dihitung berapa besarnya PPh 21 yang harus dibayarkan dengan menggunakan rumus:

PPh 21 = (Penghasilan bruto - Biaya-biaya yang dapat dikurangkan) x Tarif Pajak

Penutup

Demikianlah artikel tentang cara menghitung PPh 21 bagi karyawan bukan pegawai. Semoga penjelasan di atas dapat membantu Anda untuk memahami cara menghitung PPh 21 dengan baik dan benar. Jangan lupa untuk selalu memperhatikan peraturan perpajakan yang berlaku agar tidak terkena sanksi atau denda.

Terima kasih telah membaca artikel ini. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.

Cara Menghitung PPh 21 Bukan Pegawai