Cara Menghitung Harga Obligasi Saat Ini

Halo Sobat TeknoBgt, dalam artikel ini kita akan membahas tentang cara menghitung harga obligasi saat ini. Obligasi adalah instrumen keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah untuk mengumpulkan dana dari investor. Obligasi memiliki waktu jatuh tempo dan tingkat bunga yang telah ditentukan sebelumnya. Harga obligasi saat ini adalah harga yang harus dibayar oleh investor untuk membeli obligasi pada saat ini. Yuk, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!

Pengertian Obligasi

Obligasi adalah surat utang atau tanda bukti hutang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah. Obligasi memiliki nilai nominal, waktu jatuh tempo, dan tingkat bunga yang telah ditentukan sebelumnya. Obligasi juga dapat diperjualbelikan di pasar sekunder. Jadi, dengan memiliki obligasi, investor dapat memperoleh keuntungan dari bunga yang dibayarkan oleh pihak yang menerbitkan obligasi.

Namun, harga obligasi di pasar sekunder dapat berubah-ubah tergantung pada permintaan dan penawaran dari investor. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk mengetahui cara menghitung harga obligasi saat ini.

Faktor yang Mempengaruhi Harga Obligasi

Sebelum mempelajari cara menghitung harga obligasi saat ini, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan yang mempengaruhi harga obligasi, yaitu:

No.Faktor yang Mempengaruhi Harga Obligasi
1Tingkat Suku Bunga
2Waktu Jatuh Tempo
3Risiko Emiten Obligasi
4Permintaan dan Penawaran dari Investor

1. Tingkat Suku Bunga

Tingkat suku bunga sangat mempengaruhi harga obligasi. Jika tingkat suku bunga naik, maka harga obligasi turun. Sebaliknya, jika tingkat suku bunga turun, maka harga obligasi naik. Hal ini terjadi karena investor dapat memperoleh tingkat bunga yang lebih tinggi di produk investasi yang baru dibandingkan dengan obligasi yang telah diterbitkan sebelumnya.

2. Waktu Jatuh Tempo

Waktu jatuh tempo juga mempengaruhi harga obligasi. Semakin dekat waktu jatuh tempo, maka harga obligasi akan semakin mendekati nilai nominalnya. Sebaliknya, semakin jauh waktu jatuh tempo, maka harga obligasi bisa lebih rendah dari nilai nominalnya. Hal ini disebabkan karena semakin dekat waktu jatuh tempo, semakin kecil risiko default dari pihak yang menerbitkan obligasi.

3. Risiko Emiten Obligasi

Risiko emitennya juga mempengaruhi harga obligasi. Jika risiko emitennya tinggi, maka harga obligasi akan turun. Sebaliknya, jika risiko emitennya rendah, maka harga obligasi akan naik. Risiko emiten dapat dilihat dari kinerja keuangan, reputasi, dan kondisi pasar dari perusahaan atau pemerintah yang menerbitkan obligasi.

4. Permintaan dan Penawaran dari Investor

Permintaan dan penawaran dari investor juga mempengaruhi harga obligasi. Jika permintaan dari investor tinggi dan penawaran rendah, maka harga obligasi akan naik. Sebaliknya, jika permintaan rendah dan penawaran tinggi, maka harga obligasi turun.

Cara Menghitung Harga Obligasi Saat Ini

Setelah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi harga obligasi, berikut ini adalah cara menghitung harga obligasi saat ini:

1. Hitung Nilai Nominal Obligasi

Langkah pertama adalah menghitung nilai nominal obligasi. Nilai nominal adalah nilai yang tertera di obligasi tersebut. Sebagai contoh, misalnya obligasi ABC memiliki nilai nominal sebesar Rp1.000.000.

2. Tentukan Tingkat Bunga

Langkah selanjutnya adalah menentukan tingkat bunga yang tertera di obligasi. Tingkat bunga adalah bunga yang akan diterima oleh investor dari pihak yang menerbitkan obligasi. Sebagai contoh, obligasi ABC memiliki tingkat bunga sebesar 8% per tahun.

3. Hitung Tingkat Bunga yang Sebenarnya

Tingkat bunga yang tertera di obligasi belum tentu sama dengan tingkat bunga yang sebenarnya. Untuk menghitung tingkat bunga yang sebenarnya, dapat menggunakan rumus:

Tingkat Bunga Efektif = ((1 + Tingkat Bunga Tertulis / Frekuensi Pembayaran Bunga) ^ (Frekuensi Pembayaran Bunga / Waktu Jatuh Tempo)) – 1

Sebagai contoh, pada obligasi ABC, tingkat bunga tertulis adalah 8%, dengan frekuensi pembayaran bunga setiap 6 bulan sekali. Waktu jatuh tempo obligasi adalah 2 tahun. Maka, tingkat bunga efektif dapat dihitung sebagai berikut:

((1 + 8% / 2) ^ (2 x 2)) – 1 = 8,24%

4. Hitung Present Value dari Obligasi

Lalu, hitung present value dari obligasi menggunakan rumus:

Present Value = (Tingkat Bunga Efektif x Nilai Nominal) / (1 + Tingkat Bunga Efektif) ^ Waktu Jatuh Tempo

Dengan contoh obligasi ABC, present value dapat dihitung sebagai berikut:

(8,24% x Rp1.000.000) / (1 + 8,24%) ^ 2 = Rp865.873,09

Jadi, harga obligasi ABC saat ini adalah sebesar Rp865.873,09.

FAQ

1. Apa itu obligasi?

Obligasi adalah instrumen keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah untuk mengumpulkan dana dari investor. Obligasi memiliki waktu jatuh tempo dan tingkat bunga yang telah ditentukan sebelumnya.

2. Apa yang mempengaruhi harga obligasi?

Faktor-faktor yang mempengaruhi harga obligasi antara lain tingkat suku bunga, waktu jatuh tempo, risiko emitennya, dan permintaan dan penawaran dari investor.

3. Bagaimana cara menghitung harga obligasi saat ini?

Cara menghitung harga obligasi saat ini dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Hitung nilai nominal obligasi
  2. Tentukan tingkat bunga
  3. Hitung tingkat bunga yang sebenarnya
  4. Hitung present value dari obligasi

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang cara menghitung harga obligasi saat ini. Harga obligasi sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tingkat suku bunga, waktu jatuh tempo, risiko emitennya, dan permintaan dan penawaran dari investor. Dengan mengetahui cara menghitung harga obligasi, investor dapat mengambil keputusan yang tepat dalam berinvestasi di obligasi. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan kita tentang obligasi. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Harga Obligasi Saat Ini