Cara Menghitung Forecasting dengan Excel

Halo Sobat TeknoBgt! Bisnis dan finansial di masa sekarang ini memang membutuhkan strategi yang tepat agar dapat bertahan dan berkembang. Salah satu strategi tersebut adalah melakukan perhitungan forecasting. Namun, apakah Sobat TeknoBgt sudah mengetahui bagaimana cara menghitung forecasting dengan menggunakan Excel? Di artikel ini, kami akan memberikan penjelasan secara lengkap dan mudah dipahami.

Apa itu Forecasting?

Sebelum mempelajari cara menghitung forecasting dengan Excel, pertama-tama kita perlu memahami apa itu forecasting. Forecasting merupakan suatu metode untuk memprediksi suatu kejadian di masa depan berdasarkan data di masa lalu. Dalam bisnis dan finansial, forecasting digunakan untuk meramalkan perkembangan bisnis dan keuangan serta mengambil keputusan yang tepat.

Kenapa Perlu Melakukan Forecasting?

Forecasting sangat penting dilakukan dalam dunia bisnis dan finansial karena dengan melakukan forecasting, kita dapat:

  • Meramalkan perkembangan bisnis dan keuangan
  • Membuat perencanaan strategis
  • Mengidentifikasi risiko dan peluang bisnis
  • Melakukan pengambilan keputusan yang lebih efektif

Jenis-Jenis Forecasting

Terdapat beberapa jenis forecasting yang dapat dilakukan, di antaranya:

  • Quantitative forecasting, yaitu forecasting yang didasarkan pada data statistik
  • Qualitative forecasting, yaitu forecasting yang didasarkan pada unsur subjektif seperti keputusan manajemen dan pengalaman
  • Time-series forecasting, yaitu forecasting yang didasarkan pada data historis suatu variabel
  • Causal forecasting, yaitu forecasting yang didasarkan pada hubungan sebab-akibat antara suatu variabel dengan variabel lain

Cara Menghitung Forecasting dengan Excel

Berikut adalah cara menghitung forecasting dengan Excel:

1. Siapkan Data Historis

Langkah pertama dalam melakukan forecasting dengan Excel adalah menyiapkan data historis yang akan digunakan. Data historis ini dapat berupa data penjualan, pendapatan, atau variabel lain yang ingin diprediksi perkembangannya di masa depan. Pastikan data historis sudah terurut berdasarkan periode waktu, misalnya bulanan atau tahunan.

2. Buat Grafik Time-series

Setelah data historis tersedia, membuat grafik time-series dapat membantu kita memahami pola perkembangan data tersebut. Untuk membuat grafik time-series di Excel, ikuti langkah berikut:

  1. Pilih data yang akan dimasukkan ke dalam grafik
  2. Klik Insert
  3. Pilih Line Chart
  4. Pilih Time-series Chart

Dengan membuat grafik time-series, kita dapat melihat pola data secara visual dan memudahkan dalam melakukan prediksi di masa depan.

3. Hitung Moving Average

Langkah selanjutnya adalah menghitung moving average dari data historis. Moving average adalah rata-rata dari sejumlah periode data historis sebelumnya. Moving average dapat membantu kita dalam memprediksi perkembangan data di masa depan yang cenderung berfluktuasi. Untuk menghitung moving average di Excel, ikuti langkah berikut:

  1. Pilih cell kosong
  2. Ketik fungsi =AVERAGE(data range)
  3. Drag formulanya hingga seluruh data terhitung

Setelah menghitung moving average, kita perlu menambahkan hasil perhitungan tersebut ke dalam grafik time-series yang telah dibuat. Caranya adalah dengan mengikuti langkah berikut:

  1. Pilih grafik time-series
  2. Klik kanan pada grafik time-series
  3. Pilih Select Data
  4. Tambahkan data moving average ke dalam grafik
  5. Terapkan perubahan

4. Hitung Trendline

Trendline adalah garis lurus atau kurva yang menggambarkan tren secara umum dari suatu data. Trendline dapat membantu kita dalam memprediksi trend data di masa depan. Untuk menghitung trendline di Excel, ikuti langkah berikut:

  1. Pilih grafik time-series
  2. Klik kanan pada data historis
  3. Pilih Add Trendline
  4. Pilih jenis trendline yang diinginkan
  5. Pilih opsi Display Equation pada grafik

Dengan menghitung trendline, kita dapat melihat arah perkembangan data secara umum dan memprediksi perkembangan di masa depan.

5. Hitung Forecasting

Langkah terakhir adalah menghitung forecasting menggunakan hasil perhitungan moving average dan trendline. Ada beberapa metode perhitungan forecasting yang dapat dilakukan, di antaranya:

  • Menggunakan metode simple linear regression
  • Menggunakan metode double exponential smoothing
  • Menggunakan metode triple exponential smoothing

Metode yang digunakan tergantung pada jenis data dan tingkat akurasi yang diinginkan. Untuk menghitung forecasting, dapat menggunakan rumus-rumus yang sesuai dengan metode yang digunakan atau menggunakan fitur forecasting yang sudah tersedia di Excel.

FAQ

1. Apakah perlu menggunakan Excel untuk melakukan forecasting?

Tidak harus menggunakan Excel untuk melakukan forecasting. Namun, Excel merupakan salah satu alat yang paling banyak digunakan karena mudah digunakan dan sudah terintegrasi dengan fitur-fitur yang dibutuhkan untuk forecasting.

2. Apakah hasil forecasting selalu akurat?

Tidak. Hasil forecasting hanya merupakan prediksi yang didasarkan pada data historis dan asumsi-asumsi tertentu. Untuk menghasilkan prediksi yang lebih akurat, dapat dilakukan dengan memperoleh data historis yang lebih akurat dan menggunakan metode yang lebih kompleks.

3. Apakah forecasting hanya dilakukan satu kali?

Tidak. Forecasting sebaiknya dilakukan secara berkala untuk memastikan perkembangan bisnis dan keuangan berjalan sesuai dengan rencana yang telah dibuat dan dapat segera menanggapi perubahan kondisi pasar.

Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya

Cara Menghitung Forecasting dengan Excel