Cara Menghitung Ekuitas Perusahaan

Halo Sobat TeknoBgt, apakah kamu pernah mendengar istilah ekuitas perusahaan? Ekuitas adalah jumlah aset dikurangi dengan jumlah utang pada suatu perusahaan. Sebagai seorang pebisnis atau pengusaha, penting bagi kita untuk memahami cara menghitung ekuitas perusahaan, karena hal ini dapat memberikan gambaran tentang situasi keuangan perusahaan kita. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung ekuitas perusahaan secara terperinci. Simak baik-baik, ya!

Pengertian Ekuitas Perusahaan

Ekuitas perusahaan atau biasa juga disebut sebagai equitas atau equity adalah bagian dari laporan keuangan yang menunjukkan nilai dalam suatu perusahaan yang dimiliki oleh pemilik. Nilai tersebut diperoleh dari selisih antara jumlah aset dengan jumlah utang dalam suatu perusahaan.

Ekuitas juga dapat diartikan sebagai dana yang dimiliki oleh perusahaan dari pemiliknya dan digunakan untuk mengembangkan usaha. Dana tersebut dapat berupa uang atau aset lainnya yang dimiliki oleh pemilik.

Perhitungan ekuitas perusahaan umumnya dilakukan pada akhir periode akuntansi, seperti akhir tahun atau akhir kuartal. Dalam laporan keuangan, ekuitas perusahaan biasanya terdapat pada bagian neraca.

Struktur Ekuitas Perusahaan

Ekuitas perusahaan terdiri dari dua komponen, yaitu ekuitas pemilik dan laba ditahan. Berikut penjelasan tentang kedua komponen tersebut:

1. Ekuitas Pemilik

Ekuitas pemilik adalah jumlah dana yang dikeluarkan oleh pemilik perusahaan untuk mendirikan atau mengembangkan usaha. Ekuitas pemilik dapat berupa uang, benda berharga, atau aset lainnya yang dimiliki oleh pemilik perusahaan.

Ekuitas pemilik biasanya terdiri dari modal awal, tambahan modal, dan laba yang belum dibagikan. Modal awal adalah jumlah dana yang dikeluarkan oleh pemilik pada awal pendirian usaha, sedangkan tambahan modal adalah dana yang dikeluarkan oleh pemilik selama berjalannya usaha.

Laba yang belum dibagikan adalah laba yang dihasilkan oleh perusahaan namun belum dibagikan kepada pemilik. Laba tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan usaha atau dibagikan kepada pemilik sebagai dividen.

2. Laba Ditahan

Laba ditahan adalah laba yang dihasilkan oleh perusahaan namun belum dibagikan kepada pemilik sebagai dividen. Laba ditahan dapat digunakan untuk mengembangkan usaha atau dibagikan kepada pemilik pada waktu yang akan datang.

Penjelasan di atas adalah struktur umum dari ekuitas perusahaan yang terdiri dari ekuitas pemilik dan laba ditahan. Selanjutnya, kita akan membahas cara menghitung ekuitas perusahaan.

Cara Menghitung Ekuitas Perusahaan

Cara menghitung ekuitas perusahaan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu menggunakan laporan neraca atau menggunakan formula matematika. Berikut penjelasan mengenai kedua cara tersebut:

1. Menggunakan Laporan Neraca

Laporan neraca adalah salah satu laporan keuangan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu. Pada laporan neraca, ekuitas perusahaan terdapat pada bagian jumlah ekuitas yang merupakan selisih antara jumlah aset dengan jumlah utang.

Berikut rumus untuk menghitung ekuitas perusahaan menggunakan laporan neraca:

Nama AkunJumlah
Aset LancarRp100.000.000
Aset TetapRp200.000.000
Utang Jangka PendekRp50.000.000
Utang Jangka PanjangRp100.000.000
EkuitasRp150.000.000

Jadi, ekuitas perusahaan pada contoh di atas adalah Rp150.000.000 yang merupakan selisih antara jumlah aset (Rp300.000.000) dengan jumlah utang (Rp150.000.000).

2. Menggunakan Formula Matematika

Selain menggunakan laporan neraca, cara menghitung ekuitas perusahaan juga dapat dilakukan dengan menggunakan formula matematika. Berikut rumus untuk menghitung ekuitas perusahaan menggunakan formula matematika:

Ekuitas = Aset – Utang

Dalam rumus di atas, Aset adalah jumlah aset yang dimiliki oleh perusahaan, sedangkan Utang adalah jumlah utang yang dimiliki oleh perusahaan.

Contoh sederhana perhitungan ekuitas perusahaan menggunakan rumus di atas adalah sebagai berikut:

Nama AkunJumlah
AsetRp500.000.000
UtangRp350.000.000

Jadi, ekuitas perusahaan pada contoh di atas adalah Rp150.000.000 yang merupakan selisih antara jumlah aset (Rp500.000.000) dengan jumlah utang (Rp350.000.000).

FAQ: Pertanyaan yang Sering Diajukan

1. Bagaimana cara mengetahui jumlah ekuitas pemilik?

Jumlah ekuitas pemilik dapat diketahui dengan mencari selisih antara modal awal, tambahan modal, dan laba yang belum dibagikan dengan jumlah laba ditahan.

2. Apa yang dimaksud dengan laba ditahan?

Laba ditahan adalah laba yang dihasilkan oleh perusahaan namun belum dibagikan kepada pemilik sebagai dividen. Laba tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan usaha atau dibagikan kepada pemilik pada waktu yang akan datang.

3. Apa saja komponen dari ekuitas perusahaan?

Ekuitas perusahaan terdiri dari ekuitas pemilik dan laba ditahan. Ekuitas pemilik terdiri dari modal awal, tambahan modal, dan laba yang belum dibagikan, sedangkan laba ditahan adalah laba yang dihasilkan oleh perusahaan namun belum dibagikan kepada pemilik sebagai dividen.

4. Apakah ekuitas perusahaan selalu positif?

Tidak selalu. Jika jumlah utang lebih besar daripada jumlah aset, maka ekuitas perusahaan akan negatif.

5. Apa dampak dari ekuitas perusahaan yang negatif?

Ekuitas perusahaan yang negatif dapat menunjukkan bahwa perusahaan mengalami kerugian dan tidak memiliki nilai atau dana yang cukup untuk mengembangkan usaha. Hal ini dapat berdampak pada kredibilitas perusahaan di mata investor.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah membahas cara menghitung ekuitas perusahaan secara terperinci. Ekuitas perusahaan adalah jumlah aset dikurangi dengan jumlah utang pada suatu perusahaan. Ekuitas perusahaan terdiri dari ekuitas pemilik dan laba ditahan. Cara menghitung ekuitas perusahaan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu menggunakan laporan neraca atau menggunakan formula matematika.

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Ekuitas Perusahaan