Cara Menghitung CBR Laboratorium

Sobat TeknoBgt, dalam artikel kali ini kita akan membahas tentang cara menghitung CBR atau California Bearing Ratio secara laboratorium. CBR merupakan salah satu parameter penting dalam pengujian tanah untuk konstruksi jalan dan bangunan lainnya. Yuk, simak pembahasannya lebih lanjut!

Pengenalan CBR

CBR atau California Bearing Ratio adalah suatu metode yang digunakan untuk mengukur kemampuan daya dukung tanah. Pengujian ini biasanya dilakukan pada tanah yang akan digunakan sebagai subgrade pada konstruksi jalan atau landasan bangunan. Hasil pengujian CBR ini memberikan informasi tentang kemampuan daya dukung tanah pada kondisi tertentu.

Dalam pengujian CBR, umumnya digunakan suatu alat uji khusus yang dinamakan alat uji CBR. Alat ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian atas yang berupa plat baja dengan diameter 50 mm dan bagian bawah yang berbentuk silinder dengan diameter 150 mm dan tinggi 127 mm.

Keuntungan Pengujian CBR

Pada dasarnya, pengujian CBR dilakukan untuk mengetahui kemampuan daya dukung tanah. Namun, pengujian ini juga memiliki beberapa keuntungan, di antaranya:

  1. Menentukan daya dukung tanah pada kondisi tertentu
  2. Mengidentifikasi kualitas dan karakteristik tanah
  3. Menentukan jenis perkuatan yang tepat untuk konstruksi jalan atau bangunan

Prosedur Pengujian CBR

Untuk melakukan pengujian CBR secara laboratorium, terdapat beberapa prosedur yang harus dilakukan, di antaranya:

  1. Menyiapkan sampel tanah dengan ukuran tertentu
  2. Menimbang sampel tanah yang akan diuji
  3. Membuat sampel tanah menjadi 3 lapis
  4. Memberikan beban pada sampel tanah
  5. Menentukan nilai CBR

Cara Menghitung CBR Laboratorium

1. Menyiapkan Sampel Tanah

Langkah pertama dalam pengujian CBR adalah menyiapkan sampel tanah dengan ukuran tertentu. Ketentuan ukuran yang digunakan biasanya ditentukan oleh standar yang berlaku, seperti SNI (Standar Nasional Indonesia) atau ASTM (American Society for Testing and Materials). Pada umumnya, sampel tanah yang digunakan memiliki diameter 150 mm dan tinggi 127 mm.

Setelah sampel tanah disiapkan, langkah selanjutnya adalah menimbang sampel tanah tersebut. Pastikan bobot sampel tanah telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Membuat Sampel Tanah Menjadi 3 Lapis

Setelah sampel tanah ditimbang, langkah selanjutnya adalah membuat sampel tanah menjadi 3 lapis. Lapisan pertama atau lapisan atas dibuat dengan tinggi 50 mm. Lapisan kedua atau lapisan tengah dibuat dengan tinggi 50 mm. Sedangkan lapisan ketiga atau lapisan bawah dibuat dengan tinggi 27 mm.

3. Pemberian Beban pada Sampel Tanah

Setelah sampel tanah dibuat menjadi 3 lapis, langkah selanjutnya adalah memberikan beban pada sampel tanah. Beban yang dikenakan pada sampel tanah harus sesuai dengan standar yang berlaku. Pada umumnya, beban yang dikenakan pada sampel tanah adalah 1,25 kg untuk diameter plat 50 mm dan 2,5 kg untuk diameter plat 100 mm.

4. Menentukan Nilai CBR

Setelah memberikan beban pada sampel tanah, langkah selanjutnya adalah menentukan nilai CBR. Nilai CBR ditentukan dengan cara membagi nilai beban penetrasi pada kedalaman 2,5 mm dengan beban penetrasi standar pada kedalaman yang sama. Hasil dari perhitungan tersebut kemudian dikalikan dengan 100%.

FAQ tentang CBR Laboratorium

Apa itu pengujian CBR?

Pengujian CBR adalah suatu metode yang digunakan untuk mengukur kemampuan daya dukung tanah.

Pengujian CBR dilakukan pada tanah apa saja?

Pengujian CBR biasanya dilakukan pada tanah yang akan digunakan sebagai subgrade pada konstruksi jalan atau landasan bangunan.

Apa keuntungan dari pengujian CBR?

Pengujian CBR memiliki beberapa keuntungan, di antaranya adalah menentukan daya dukung tanah pada kondisi tertentu, mengidentifikasi kualitas dan karakteristik tanah, serta menentukan jenis perkuatan yang tepat untuk konstruksi jalan atau bangunan.

Bagaimana prosedur pengujian CBR?

Prosedur pengujian CBR meliputi menyiapkan sampel tanah dengan ukuran tertentu, menimbang sampel tanah yang akan diuji, membuat sampel tanah menjadi 3 lapis, memberikan beban pada sampel tanah, dan menentukan nilai CBR.

Berapa nilai CBR yang diharapkan pada pengujian laboratorium?

Nilai CBR yang diharapkan pada pengujian laboratorium bergantung pada jenis konstruksi dan kondisi tanah.

Simulasi Hasil Pengujian CBR Laboratorium

Kedalaman Penetrasi (mm)Beban Penetrasi (kg)Beban Penetrasi Standar (kg)Nilai CBR (%)
02,131,25
0,253,562,540,3
0,55,423,7549,2
0,757,25556,7
19,236,2562,8
1,2511,117,567,8
1,512,968,7572,8
1,7514,771076,9
216,5411,2580,8

Penutup

Demikianlah pembahasan mengenai cara menghitung CBR secara laboratorium. Pengujian CBR sangat penting dilakukan untuk memastikan daya dukung tanah pada kondisi tertentu. Dengan mengetahui hasil pengujian CBR, kita dapat menentukan jenis perkuatan yang tepat untuk konstruksi jalan atau bangunan. Semoga informasi ini bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.

Cara Menghitung CBR Laboratorium