Cara Menghitung Break Even Point dalam Rupiah

Halo Sobat TeknoBgt! Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang cara menghitung break even point dalam rupiah. Banyak orang mengira bahwa break even point hanya terkait dengan bisnis besar, padahal setiap bisnis harus mengetahui break even point-nya agar tidak merugi. Yuk, simak ulasannya di bawah ini!

Pengertian Break Even Point

Sebelum membahas lebih jauh mengenai cara menghitung break even point dalam rupiah, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu break even point. Break even point adalah titik impas atau titik balik dari suatu usaha yang menghasilkan laba nol atau tidak menghasilkan laba maupun rugi.

Dalam artian lain, jika pada titik ini pemasukan sama dengan biaya, maka usaha akan berjalan tanpa keuntungan maupun kerugian. Oleh karena itu, penting bagi setiap usaha untuk mengetahui break even point-nya agar dapat mempertahankan keberlangsungan bisnis dan mencegah kerugian.

Perhitungan Break Even Point

Untuk menghitung break even point, terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan, di antaranya:

  1. Harga jual produk atau jasa
  2. Variabel biaya per unit
  3. Tetap biaya (fixed cost)

Berikut adalah rumus untuk menghitung break even point:

Break Even Point (BEP) = Total Biaya / Kontribusi Margin

Kontribusi margin adalah selisih antara harga jual produk atau jasa dengan variabel biaya per unit. Kontribusi margin diperoleh dari:

Kontribusi Margin = Harga Jual – Variabel Biaya per Unit

Contoh Perhitungan Break Even Point

Misalnya, sebuah toko roti memiliki biaya tetap sebesar Rp 5.000.000 per bulan dan biaya variabel sebesar Rp 10.000 per roti. Harga jual roti di toko tersebut adalah Rp 20.000 per roti.

Maka, kontribusi margin toko roti tersebut adalah:

Kontribusi Margin = Rp 20.000 – Rp 10.000 = Rp 10.000

Selanjutnya, kita dapat menghitung break even point nya:

Break Even Point (BEP) = Rp 5.000.000 / Rp 10.000 = 500 roti per bulan

Jadi, untuk menutupi biaya tetap sebesar Rp 5.000.000, toko roti harus menjual minimal 500 roti per bulan atau sekitar 17 roti per hari.

Penentuan Harga Jual yang Tepat

Setelah mengetahui break even point, Anda juga harus menentukan harga jual yang tepat agar dapat mendapatkan keuntungan. Harga jual yang sesuai tentunya harus lebih tinggi daripada biaya variabel per unit.

Anda juga harus mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti target pasar, harga pesaing, serta kualitas produk atau jasa yang ditawarkan. Dengan menetapkan harga jual yang tepat, maka Anda dapat meningkatkan laba dan memperbesar peluang keberhasilan usaha Anda.

FAQ (Frequently Asked Questions)

No.PertanyaanJawaban
1Apa dampak jika usaha tidak mengetahui break even point-nya?Jika usaha tidak mengetahui break even point-nya, maka dapat menyebabkan usaha merugi atau tidak mendapatkan keuntungan.
2Apakah break even point hanya berlaku untuk bisnis besar?Tidak, setiap usaha harus mengetahui break even point-nya agar dapat mempertahankan keberlangsungan bisnis dan mencegah kerugian.
3Apakah kontribusi margin selalu tetap?Tidak, kontribusi margin dapat berubah tergantung pada perubahan harga jual produk atau jasa, biaya variabel per unit, atau faktor-faktor lainnya.

Kesimpulan

Setiap usaha harus mengetahui break even point-nya agar dapat mempertahankan keberlangsungan bisnis dan mencegah kerugian. Perhitungan break even point dapat dilakukan dengan mempertimbangkan harga jual produk atau jasa, biaya variabel per unit, dan biaya tetap. Anda juga harus menentukan harga jual yang tepat agar dapat mendapatkan keuntungan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sobat TeknoBgt. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Break Even Point dalam Rupiah