Cara Menghitung Beban Kerugian Piutang – Sobat TeknoBgt

Cara Menghitung Beban Kerugian Piutang – Sobat TeknoBgt

Halo Sobat TeknoBgt, apakah kamu sedang mencari informasi tentang cara menghitung beban kerugian piutang? Jika iya, kamu berada di tempat yang tepat. Pada artikel ini, kami akan memberikan penjelasan lengkap mengenai cara menghitung beban kerugian piutang secara lengkap dan terperinci. Simak terus ya!

Pengertian Beban Kerugian Piutang

Beban kerugian piutang merupakan salah satu bagian dari neraca keuangan suatu perusahaan. Beban ini dihitung sebagai kerugian yang mungkin terjadi akibat adanya piutang yang tidak tertagih. Dalam hal ini, kita harus menghitung besarnya beban kerugian piutang agar bisa digunakan sebagai salah satu unsur dalam laporan keuangan perusahaan.

Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk menghitung beban kerugian piutang, tergantung dari jenis perusahaan dan kebijakan yang diterapkan oleh manajemen perusahaan. Pada artikel ini, kita akan membahas cara menghitung beban kerugian piutang yang paling umum digunakan.

Berikut adalah beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung beban kerugian piutang:

  1. Metode Persentase Penjualan
  2. Metode Umur Piutang
  3. Metode Beban Tetap

Metode Persentase Penjualan

Metode ini digunakan dengan cara menghitung persentase kerugian piutang dibandingkan dengan total penjualan selama periode waktu tertentu. Dalam hal ini, kita menggunakan persentase yang sama untuk semua jenis piutang.

Contoh perhitungan:

Jenis PiutangPersen KerugianTotal PenjualanBeban Kerugian
Usaha2%Rp 100,000,000Rp 2,000,000
Perseorangan5%Rp 50,000,000Rp 2,500,000
TotalRp 150,000,000Rp 4,500,000

Dalam contoh di atas, total beban kerugian piutang yang dihitung adalah Rp 4,500,000 dengan menggunakan persentase kerugian masing-masing piutang. Metode ini sangat mudah digunakan dan cocok untuk perusahaan dengan jenis piutang yang sama.

Metode Umur Piutang

Metode ini digunakan dengan menghitung kerugian piutang berdasarkan umur piutang. Semakin lama piutang tidak tertagih, semakin besar kemungkinan piutang tersebut tidak akan tertagih. Pada metode ini, kita membagi piutang menjadi beberapa kelompok dengan umur piutang yang berbeda-beda dan menghitung persentase kerugian masing-masing kelompok.

Contoh perhitungan:

Umur PiutangJumlah PiutangPersen KerugianBeban Kerugian
Kelompok 1 (0-30 hari)Rp 20,000,0001%Rp 200,000
Kelompok 2 (31-60 hari)Rp 10,000,0003%Rp 300,000
Kelompok 3 (61-90 hari)Rp 5,000,0005%Rp 250,000
Kelompok 4 (> 90 hari)Rp 2,000,00010%Rp 200,000
TotalRp 37,000,000Rp 950,000

Dalam contoh di atas, total beban kerugian piutang yang dihitung adalah Rp 950,000 dengan menggunakan persentase kerugian masing-masing kelompok piutang. Metode ini cocok untuk perusahaan dengan jenis piutang yang berbeda-beda.

Metode Beban Tetap

Metode ini digunakan dengan cara menghitung beban kerugian piutang dengan menggunakan persentase yang tetap pada setiap periode waktu. Dalam hal ini, kita menggunakan persentase yang sama untuk semua jenis piutang dan menghitung beban kerugian piutang dengan menggunakan persentase tersebut.

Contoh perhitungan:

Jenis PiutangPersen KerugianTotal PiutangBeban Kerugian
Usaha2%Rp 100,000,000Rp 2,000,000
Perseorangan2%Rp 50,000,000Rp 1,000,000
TotalRp 150,000,000Rp 3,000,000

Dalam contoh di atas, total beban kerugian piutang yang dihitung adalah Rp 3,000,000 dengan menggunakan persentase kerugian piutang yang sama untuk semua jenis piutang. Metode ini cocok untuk perusahaan dengan jenis piutang yang sama dan stabil.

Mengapa Perlu Menghitung Beban Kerugian Piutang?

Menghitung beban kerugian piutang sangat penting dilakukan oleh perusahaan karena bisa menjadi bahan evaluasi kinerja keuangan. Selain itu, beban kerugian piutang dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam pengambilan keputusan bisnis, seperti pengelolaan piutang dan penentuan kebijakan kredit perusahaan.

Sering Ditanyakan

1. Apa itu beban kerugian piutang?

Beban kerugian piutang adalah kerugian yang mungkin terjadi akibat adanya piutang yang tidak tertagih.

2. Bagaimana cara menghitung beban kerugian piutang?

Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk menghitung beban kerugian piutang, seperti metode persentase penjualan, metode umur piutang, dan metode beban tetap.

3. Mengapa perlu menghitung beban kerugian piutang?

Menghitung beban kerugian piutang penting dilakukan oleh perusahaan karena bisa menjadi bahan evaluasi kinerja keuangan dan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan bisnis.

Kesimpulan

Nah, Sobat TeknoBgt, itulah penjelasan lengkap mengenai cara menghitung beban kerugian piutang. Penghitungan beban kerugian piutang ini sangat penting dilakukan oleh perusahaan karena bisa menjadi bahan evaluasi kinerja keuangan. Semoga penjelasan ini bisa membantu kamu dalam menghitung beban kerugian piutang pada perusahaan kamu.

Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya

Cara Menghitung Beban Kerugian Piutang – Sobat TeknoBgt