Cara Hitung Variabel Cost: Panduan Lengkap untuk Sobat TeknoBgt

Hello Sobat TeknoBgt! Kali ini kita akan membahas tentang cara menghitung variabel cost. Variabel cost adalah biaya yang berubah sesuai dengan jumlah produksi atau penjualan suatu produk atau jasa. Dalam dunia bisnis, menghitung variabel cost sangat penting untuk menentukan harga jual yang tepat dan mengoptimalkan profit perusahaan. Mari kita simak panduan lengkapnya berikut ini.

Apa Itu Variabel Cost?

Sebelum membahas cara menghitung variabel cost, mari kita pahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan variabel cost itu sendiri. Variabel cost adalah biaya produksi atau penjualan yang berubah sesuai dengan jumlah produksi atau penjualan suatu produk atau jasa. Artinya, semakin banyak produk atau jasa yang diproduksi dan dijual, maka semakin besar juga variabel cost yang harus dikeluarkan.

Contoh dari variabel cost adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya pengiriman. Biaya-biaya tersebut akan meningkat seiring dengan peningkatan produksi atau penjualan.

Bahan Baku

Bahan baku adalah salah satu contoh dari variabel cost. Biaya bahan baku akan meningkat seiring dengan peningkatan produksi. Misalnya, jika kamu adalah pemilik bisnis roti, maka biaya tepung sebagai bahan baku akan meningkat seiring dengan peningkatan produksi roti yang kamu hasilkan.

Selain itu, harga bahan baku juga dapat berubah-ubah sesuai dengan faktor-faktor eksternal seperti harga pasar dan ketersediaan stok. Oleh karena itu, kamu perlu menentukan harga jual roti yang tepat agar tetap bisa mendapatkan keuntungan meskipun biaya bahan baku meningkat.

Tenaga Kerja Langsung

Tenaga kerja langsung adalah biaya produksi yang berhubungan dengan pekerjaan langsung dalam produksi atau penjualan produk atau jasa. Contohnya adalah gaji karyawan yang terlibat langsung dalam proses produksi atau penjualan, seperti operator mesin dan sales.

Biaya tenaga kerja langsung akan meningkat seiring dengan peningkatan produksi atau penjualan. Jika kamu ingin meningkatkan jumlah produksi roti yang kamu hasilkan, kamu perlu mempertimbangkan biaya tambahan yang harus kamu keluarkan untuk membayar gaji karyawan yang terlibat langsung dalam produksi roti tersebut.

Biaya Pengiriman

Biaya pengiriman adalah biaya yang dikeluarkan untuk pengiriman produk atau jasa ke pelanggan. Biaya ini juga termasuk dalam variabel cost karena akan meningkat seiring dengan jumlah produk atau jasa yang kamu produksi dan kirimkan ke pelanggan.

Kamu perlu memperhitungkan biaya pengiriman dengan baik agar tidak merugikan perusahaan. Misalnya, jika kamu menjual roti secara online dan harus mengirimkannya ke seluruh Indonesia, kamu perlu mempertimbangkan biaya pengiriman yang harus kamu keluarkan agar tetap bisa mendapatkan keuntungan.

Cara Menghitung Variabel Cost

Setelah memahami apa itu variabel cost dan contohnya, maka kita akan membahas cara menghitung variabel cost. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghitung variabel cost, di antaranya:

Metode High-Low

Metode high-low adalah metode yang paling sederhana untuk menghitung variabel cost. Metode ini dilakukan dengan menghitung perbedaan biaya total pada dua tingkat aktivitas yang berbeda. Misalnya, kita bisa menghitung biaya total pada tingkat produksi rendah dan tinggi, kemudian menghitung selisihnya untuk mendapatkan biaya variabel.

Berikut adalah rumus untuk menghitung biaya variabel dengan metode high-low:

Tingkat aktivitasBiaya total
Tingkat produksi rendahRp 50.000.000
Tingkat produksi tinggiRp 80.000.000

Dengan menggunakan metode high-low, biaya variabel dapat dihitung dengan cara:

Biaya variabel = (biaya total tingkat produksi tinggi – biaya total tingkat produksi rendah) / (jumlah produk tingkat produksi tinggi – jumlah produk tingkat produksi rendah)

Sehingga biaya variabel = (Rp 80.000.000 – Rp 50.000.000) / (5.000 – 2.000) = Rp 10.000

Metode Scatterplot

Metode scatterplot dilakukan dengan cara membuat grafik yang menunjukkan hubungan antara biaya total dengan jumlah produksi atau penjualan. Kemudian, garis regresi dari grafik tersebut digunakan untuk menghitung biaya variabel.

Berikut adalah contoh scatterplot untuk menghitung biaya variabel:

Gambar 1: Contoh Scatterplot untuk Menghitung Biaya Variabel.

Dalam scatterplot tersebut, garis regresi yang dihasilkan adalah:

Biaya total = Rp 20.000.000 + (Rp 4.000 x Jumlah produk)

Dari persamaan tersebut, biaya variabel dapat dihitung dengan cara:

Biaya variabel = Rp 4.000

Metode scatterplot lebih akurat daripada metode high-low karena dapat memperhitungkan fluktuasi biaya yang terjadi pada tingkat produksi yang berbeda-beda.

Metode Least-Square Regression

Metode least-square regression dilakukan dengan cara membuat persamaan regresi yang mampu mengestimasi biaya variabel dan biaya tetap. Persamaan regresi ini didapatkan dengan meminimalkan selisih kuadrat antara biaya aktual dengan biaya yang diestimasi oleh persamaan regresi.

Berikut adalah contoh persamaan regresi yang dihasilkan oleh metode least-square regression:

Biaya total = Rp 10.000.000 + (Rp 2.000 x Jumlah produk) + (Rp 5.000.000 x Jumlah karyawan)

Dari persamaan tersebut, biaya variabel dapat dihitung dengan cara:

Biaya variabel = Rp 2.000

Metode least-square regression adalah metode yang paling akurat untuk menghitung biaya variabel, karena memperhitungkan banyak variabel yang dapat mempengaruhi biaya total produksi atau penjualan.

FAQ

1. Apa bedanya variabel cost dengan fixed cost?

Variabel cost adalah biaya produksi atau penjualan yang berubah sesuai dengan jumlah produksi atau penjualan suatu produk atau jasa. Sedangkan fixed cost adalah biaya produksi atau penjualan yang tetap dan tidak berubah meskipun jumlah produksi atau penjualan suatu produk atau jasa meningkat atau menurun.

2. Mengapa menghitung variabel cost penting?

Menghitung variabel cost penting karena akan membantu perusahaan untuk menentukan harga jual yang tepat dan mengoptimalkan profit. Dengan mengetahui biaya variabel, perusahaan dapat menentukan harga jual yang dapat menutupi biaya produksi dan tetap mendapatkan keuntungan.

3. Apa contoh variabel cost?

Contoh dari variabel cost adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya pengiriman.

4. Apa cara menghitung variabel cost?

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghitung variabel cost, di antaranya adalah metode high-low, metode scatterplot, dan metode least-square regression.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang cara menghitung variabel cost. Variabel cost adalah biaya produksi atau penjualan yang berubah sesuai dengan jumlah produksi atau penjualan suatu produk atau jasa. Dalam dunia bisnis, menghitung variabel cost sangat penting untuk menentukan harga jual yang tepat dan mengoptimalkan profit perusahaan.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghitung variabel cost, di antaranya adalah metode high-low, metode scatterplot, dan metode least-square regression. Masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga dapat dipilih sesuai dengan kondisi perusahaan.

Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu Sobat TeknoBgt dalam menghitung variabel cost. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Hitung Variabel Cost: Panduan Lengkap untuk Sobat TeknoBgt