Mozilla dan google perpanjang kerjasama

Mozilla Perpanjang Kerjasama Dengan Google Hingga 2023

Mozilla baru saja memperpanjang perjanjian kerjasamanya dengan Google hingga 2023 sebagai layanan default browsernya.

Menurut informasi yang sudah rilis oleh The Verge, dari kerjasama itu Goolge akan membayar Mozilla sekitar US$400 juta hingga US$450 juta per tahun atau jika dirupiahkan sekitar 5,9 M. Dijelaskan juga bahwa kesepakatan ini bisa diumumkan kepada publik sebelum akhir tahun ini.

Mozilla Firefox merupakan pesaing utama mesin perambah Google, Chrome. Kesepakatan ini diharapkan mendatangkan kestabilan bagi bisnis perusahaan dalam jangka pendek. Pasalnya setelah 2023 perusahaan harus menentukan langkah selanjutnya terkait bisnis perambahan seiring makin menguatnya posisi Chrome.

“Kemitraan penelusuran Mozilla dengan Google sedang berlangsung, dengan Google sebagai penyedia penelusuran default di peramban Firefox di banyak tempat di seluruh dunia. Kami barus aja memperpanjang kemitraan dan hubungannya tidak berubah,” ujar juru bicara Mozilla Justin O’Kelly dalam email ke The Verge, seperti yang dikutip Bisnis, Minggu, (16/8)

Saat yang sama, perusahaan mengumumkan kondisi bisnis sedang tidak baik-baik saja. Mozilla mengumumkan rencana untuk memberhentikan 250 karyawan, yang mewakili sekitar seperempat tenaga kerjanya.

CEO Mozilla Mitchell Baker menulis dalam sebuah unggahan blog menyebutkan pandemi virus corona telah secara signifikan menekan pendapatan perusahaan.

Adapun dalam unggahan blog yang mengumumkan perubahan tersebut, Baker menulis perusahaan akan fokus pada membangun produk baru yang disukai dan ingin digunakan orang, memperbarui fokusnya pada komunitas dan mengidentifikasi aliran pendapatan baru.

Mozilla juga memberhentikan sekitar 70 orang pada Januari 2020

French mozilla office

Saat ini, sebagian besar pendapatan Mozilla berasal dari perusahaan mesin pencarian seperti Google, serta Yandex di Rusia dan Baidu di China, yang membayar agar mesin telusur mereka menjadi opsi default di Firefox.n karena Mozilla baru saja mengumumkan rencana untuk memberhentikan 250 karyawan, yang mewakili sekitar seperempat tenaga kerjanya.

CEO Mozilla Mitchell Baker menulis dalam sebuah unggahan blog bahwa pandemi virus corona telah secara signifikan memengaruhi pendapatan perusahaan mereka.

Adapun dalam unggahan blog yang mengumumkan perubahan tersebut, Baker menulis perusahaan akan fokus pada membangun produk baru yang disukai dan ingin digunakan orang, memperbarui fokusnya pada komunitas dan mengidentifikasi aliran pendapatan baru.

Mozilla juga memberhentikan sekitar 70 orang pada Januari 2020. Sebagian besar pendapatan Mozilla berasal dari perusahaan mesin pencarian seperti Google, serta Yandex di Rusia dan Baidu di China, yang membayar agar mesin telusur mereka menjadi opsi default di Firefox.

sumber : teknologi.bisnis.com