Urutan siklus manajemen bencana yang benar adalah
Urutan siklus manajemen bencana yang benar adalah

Urutan siklus manajemen bencana yang benar adalah

Urutan siklus manajemen bencana yang benar adalah …

A. Mitigasi, respons, kesiapsiagaan, pemulihan

B. Mitigasi, kesiapsiagaan, respons, pemulihan

C. Mitigasi, tanggap darurat , kesiapsiagaan, respons, pembangunan

D. Mitigasi, pengawasan, respons, pemulihan

E. Mitigasi, tanggap darurat, respons, pembangunan

Jawaban : B. Mitigasi, kesiapsiagaan, respons, pemulihan

Penjelasan :

Berikut ini adalah Siklus penanggulangan bencana agar kita lebih siap menghadapi bencana yang akan terjadi di masa mendatang. Perencanaan pada hakikatnya adalah alat yang digunakan untuk memastikan masa depan yang lebih baik.

 

Tahap Pencegahan dan Mitigasi

Tahap pencegahan dan mitigasi bencana dilakukan untuk mengurangi serta menanggulangi resiko bencana. Rangkaian upaya yang dilakukan dapat berupa perbaikan dan modifikasi lingkungan fisik maupun penyadaran serta peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

Tahap Kesiapsiagaan

Tahap kesiapsiagaan dilakukan menjelang sebuah bencana akan terjadi. Pada tahap ini alam menunjukkan tanda atau signal bahwa bencana akan segera terjadi. Maka pada tahapan ini, seluruh elemen terutama masyarakat perlu memiliki kesiapan dan selalu siaga untuk menghadapi bencana tersebut.

Tahap Tanggap Darurat/ Respons

Tahap tanggap darurat dilakukan saat kejadian bencana terjadi.

Tahap Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Tahapan rehabilitasi dan rekonstruksi biasa dilakukan setelah terjadinya bencana.

Disclaimer : Ini merupakan pembahasan kunci jawaban untuk soal Urutan siklus manajemen bencana yang benar adalah referensi orangtua untuk membantu anak-anaknya dalam belajar.

Jawaban dari soal latihan ini mungkin tidak mutlak kebenarannya, jadi para orang tua dan siswa bisa mengembangkannya menjadi jawaban yang lebih baik dan benar dengan mencari jawaban Urutan siklus manajemen bencana yang benar adalah dari buku sekolah sesuai kurikulum yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia.