Cara Menghitung Saham Perusahaan
Cara Menghitung Saham Perusahaan

Cara Menghitung Saham Perusahaan

Selamat datang, Sobat TeknoBgt! Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang cara menghitung saham perusahaan. Saham adalah salah satu instrumen investasi yang cukup populer di Indonesia. Dalam artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah untuk menghitung saham perusahaan dari awal hingga akhir. Yuk, simak baik-baik!

Pendahuluan

Sebelum kita memulai perhitungan saham perusahaan, ada beberapa istilah yang perlu Sobat TeknoBgt ketahui. Berikut adalah beberapa istilah penting dalam dunia saham:

IstilahDefinisi
SahamBukti kepemilikan modal atau bagian dari modal suatu perusahaan.
Harga sahamHarga jual dari satu lembar saham perusahaan.
Volume sahamJumlah saham yang diperdagangkan dalam satu waktu tertentu.
DividenBagian dari laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham.

Dengan memahami istilah-istilah di atas, Sobat TeknoBgt akan lebih mudah mengikuti langkah-langkah perhitungan saham perusahaan di bawah ini.

Langkah 1: Menentukan Harga Satu Lembar Saham

Langkah pertama dalam menghitung saham perusahaan adalah menentukan harga satu lembar saham. Untuk mengetahui harga saham perusahaan, Sobat TeknoBgt dapat melakukan beberapa hal berikut:

Melihat Harga Jual di Bursa Efek

Cara paling umum untuk mengetahui harga jual saham perusahaan adalah melalui bursa efek. Bursa efek menyediakan informasi mengenai harga saham perusahaan yang tercatat di bursa efek. Sobat TeknoBgt dapat mengunjungi situs web bursa efek seperti Bursa Efek Indonesia (BEI) atau menggunakan aplikasi perdagangan saham untuk mengetahui harga jual saham perusahaan.

Melihat Laporan Keuangan Perusahaan

Selain melihat harga jual di bursa efek, Sobat TeknoBgt juga dapat mengetahui harga saham perusahaan melalui laporan keuangan perusahaan. Pada laporan keuangan, biasanya terdapat informasi mengenai harga saham perusahaan di akhir periode tertentu. Sobat TeknoBgt dapat menemukan laporan keuangan perusahaan melalui situs web perusahaan atau melalui situs web Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Langkah 2: Menentukan Jumlah Saham yang Beredar

Setelah mengetahui harga satu lembar saham, langkah selanjutnya adalah menentukan jumlah saham yang beredar. Jumlah saham yang beredar adalah saham perusahaan yang sudah diterbitkan dan dijual ke publik.

Melihat Laporan Keuangan Perusahaan

Cara paling umum untuk mengetahui jumlah saham yang beredar adalah melalui laporan keuangan perusahaan. Pada laporan keuangan, biasanya terdapat informasi mengenai jumlah saham yang diterbitkan dan jumlah saham yang beredar. Sobat TeknoBgt dapat menemukan laporan keuangan perusahaan melalui situs web perusahaan atau melalui situs web OJK.

Melihat Informasi di Bursa Efek

Selain melihat laporan keuangan, Sobat TeknoBgt juga dapat mengetahui jumlah saham yang beredar melalui informasi yang disediakan oleh bursa efek. Bursa efek menyediakan informasi mengenai jumlah saham yang diterbitkan dan jumlah saham yang beredar perusahaan yang tercatat di bursa efek.

Langkah 3: Menghitung Kapitalisasi Pasar

Setelah mengetahui harga satu lembar saham dan jumlah saham yang beredar, langkah selanjutnya adalah menghitung kapitalisasi pasar. Kapitalisasi pasar adalah nilai pasar perusahaan yang dihitung dengan cara mengalikan harga satu lembar saham dengan jumlah saham yang beredar.

Rumus Menghitung Kapitalisasi Pasar

Kapitalisasi pasar = harga satu lembar saham x jumlah saham yang beredar

Contoh Kasus

Jika harga satu lembar saham perusahaan A adalah Rp5000 dan jumlah saham yang beredar adalah 100 juta lembar, maka kapitalisasi pasar perusahaan A adalah:

Kapitalisasi pasar = Rp5000 x 100 juta lembar = Rp500 triliun

Langkah 4: Mengetahui Nilai Buku Saham Perusahaan

Selain kapitalisasi pasar, nilai buku saham perusahaan juga merupakan salah satu hal yang perlu Sobat TeknoBgt ketahui. Nilai buku saham perusahaan adalah nilai aset perusahaan yang dibagi dengan jumlah saham yang beredar.

Rumus Menghitung Nilai Buku Saham Perusahaan

Nilai buku saham perusahaan = nilai aset perusahaan / jumlah saham yang beredar

Contoh Kasus

Jika nilai aset perusahaan A adalah Rp1 triliun dan jumlah saham yang beredar adalah 100 juta lembar, maka nilai buku saham perusahaan A adalah:

Nilai buku saham perusahaan A = Rp1 triliun / 100 juta lembar = Rp10.000

Langkah 5: Menghitung Price to Earnings Ratio (PER)

Price to Earnings Ratio (PER) merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui seberapa mahal saham suatu perusahaan dibandingkan dengan laba yang dihasilkan perusahaan. PER dihitung dengan cara membagi harga satu lembar saham dengan laba per lembar saham.

Rumus Menghitung PER

PER = harga satu lembar saham / laba per lembar saham

Contoh Kasus

Jika harga satu lembar saham perusahaan A adalah Rp5000 dan laba per lembar saham adalah Rp500, maka PER perusahaan A adalah:

PER perusahaan A = Rp5000 / Rp500 = 10

Langkah 6: Mengetahui Dividen Yield

Dividen Yield adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar dividen yang dibagikan perusahaan kepada pemegang saham. Dividen Yield dihitung dengan cara membagi dividen per lembar saham dengan harga satu lembar saham.

Rumus Menghitung Dividen Yield

Dividen Yield = dividen per lembar saham / harga satu lembar saham

Contoh Kasus

Jika dividen per lembar saham perusahaan A adalah Rp500 dan harga satu lembar saham perusahaan A adalah Rp5000, maka Dividen Yield perusahaan A adalah:

Dividen Yield perusahaan A = Rp500 / Rp5000 = 0,1 atau 10%

FAQ

1. Apa itu saham?

Saham adalah bukti kepemilikan modal atau bagian dari modal suatu perusahaan.

2. Bagaimana cara mengetahui harga jual saham perusahaan?

Cara paling umum untuk mengetahui harga jual saham perusahaan adalah melalui bursa efek atau melihat laporan keuangan perusahaan.

3. Bagaimana cara menghitung kapitalisasi pasar?

Kapitalisasi pasar dihitung dengan cara mengalikan harga satu lembar saham dengan jumlah saham yang beredar.

4. Apa itu nilai buku saham perusahaan?

Nilai buku saham perusahaan adalah nilai aset perusahaan yang dibagi dengan jumlah saham yang beredar.

5. Apa itu PER dan Dividen Yield?

PER adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui seberapa mahal saham suatu perusahaan dibandingkan dengan laba yang dihasilkan perusahaan. Dividen Yield adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar dividen yang dibagikan perusahaan kepada pemegang saham.

Kesimpulan

Sudahkah Sobat TeknoBgt memahami langkah-langkah dalam menghitung saham perusahaan? Dengan memahami langkah-langkah tersebut, Sobat TeknoBgt dapat melakukan investasi saham dengan lebih baik dan akurat. Jangan lupa untuk terus memperdalam pengetahuan investasi saham dan selalu bersikap hati-hati dalam melakukan investasi. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Saham Perusahaan