Pendiri ASEAN: Mengenal Para Pelopor Perkumpulan Negara-Negara Asia Tenggara

ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) merupakan sebuah organisasi politik dan ekonomi yang terdiri dari 10 negara di Asia Tenggara. Didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand, ASEAN bertujuan untuk meningkatkan kerja sama di antara negara-negara anggotanya dalam berbagai bidang seperti ekonomi, politik, sosial, dan kebudayaan.

Pendiri ASEAN

ASEAN didirikan oleh lima negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Kelima negara tersebut dikenal sebagai pendiri ASEAN. Namun, sebenarnya terdapat satu negara lagi yang juga turut serta dalam pertemuan tersebut, yakni Brunei Darussalam. Namun, Brunei Darussalam baru resmi menjadi anggota ASEAN pada tahun 1984.

Berikut adalah profil para pendiri ASEAN:

1. Indonesia

Indonesia adalah salah satu negara pendiri ASEAN yang berperan penting dalam pembentukan organisasi ini. Pada saat itu, Indonesia diwakili oleh Menteri Luar Negeri Adam Malik. Adam Malik adalah seorang tokoh nasional yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia pada periode 1978-1983.

2. Malaysia

Malaysia juga menjadi salah satu negara pendiri ASEAN. Pada saat itu, Malaysia diwakili oleh Perdana Menteri Malaysia, Tunku Abdul Rahman. Tunku Abdul Rahman adalah seorang tokoh nasional yang memainkan peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Malaysia dari penjajahan Inggris.

3. Filipina

Filipina juga turut serta dalam pertemuan pendiri ASEAN. Pada saat itu, Filipina diwakili oleh Presiden Filipina, Ferdinand Marcos. Ferdinand Marcos adalah seorang pemimpin otoriter yang memerintah Filipina selama 21 tahun, dari tahun 1965 hingga 1986.

4. Singapura

Singapura juga menjadi salah satu negara pendiri ASEAN. Pada saat itu, Singapura diwakili oleh Perdana Menteri Singapura, Lee Kuan Yew. Lee Kuan Yew adalah seorang pemimpin yang dihormati di Asia Tenggara dan diakui sebagai arsitek pembangunan Singapura.

5. Thailand

Thailand juga turut serta dalam pertemuan pendiri ASEAN. Pada saat itu, Thailand diwakili oleh Menteri Luar Negeri Thailand, Thanat Khoman. Thanat Khoman adalah seorang diplomat yang memainkan peran penting dalam hubungan luar negeri Thailand dan menjadi salah satu tokoh penting dalam pembentukan ASEAN.

Pembentukan ASEAN

Pada tanggal 8 Agustus 1967, kelima negara pendiri ASEAN menandatangani Deklarasi Bangkok yang menandai terbentuknya organisasi ASEAN. Selain kelima negara pendiri, sejumlah negara lain juga diundang untuk bergabung sebagai anggota pengamat.

Sejak berdirinya, ASEAN telah mengalami perkembangan yang pesat. Pada tahun 1995, tiga negara baru bergabung menjadi anggota ASEAN, yaitu Vietnam, Laos, dan Myanmar. Kemudian, pada tahun 1997, Kamboja juga bergabung sebagai anggota ASEAN.

Peran ASEAN

ASEAN memiliki peran yang penting dalam meningkatkan kerja sama di antara negara-negara Asia Tenggara. Salah satu tujuan utama ASEAN adalah untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara.

ASEAN juga memiliki peran penting dalam meningkatkan perdagangan dan investasi di kawasan Asia Tenggara. Dalam hal ini, ASEAN telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan integrasi ekonomi di antara negara-negara anggotanya.

Selain itu, ASEAN juga memiliki peran penting dalam memperkuat kerja sama di bidang keamanan. Misalnya, ASEAN telah membentuk sejumlah mekanisme kerja sama keamanan, seperti ASEAN Regional Forum (ARF) dan ASEAN Defence Ministers’ Meeting (ADMM).

Kesimpulan

Pendiri ASEAN adalah kelima negara yang berperan penting dalam pembentukan organisasi ini. Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand merupakan negara-negara yang memiliki peran penting dalam membentuk ASEAN dan memperkuat kerja sama di antara negara-negara Asia Tenggara.

Dalam perkembangannya, ASEAN telah mengalami perkembangan yang pesat dan berhasil mencapai berbagai prestasi. ASEAN memiliki peran penting dalam meningkatkan kerja sama di antara negara-negara anggotanya dalam berbagai bidang seperti ekonomi, politik, sosial, dan kebudayaan.