Siklus Batuan: Proses Terjadinya Batuan di Bumi

Bumi terdiri dari berbagai macam batuan yang berbeda jenis. Namun, tahukah Anda bahwa batuan tersebut tidak selalu berada dalam keadaan yang sama? Ada suatu proses yang terjadi dan berulang-ulang yang menyebabkan perubahan pada batuan tersebut. Proses ini dikenal dengan siklus batuan. Mari kita simak lebih lanjut tentang apa itu siklus batuan.

Tahap Pertama: Pembentukan Batuan

Tahap pertama dari siklus batuan adalah pembentukan batuan itu sendiri. Batuan dapat dibentuk melalui beberapa cara, seperti pendinginan magma, pengendapan mineral, atau penggumpalan sedimen. Setelah terbentuk, batuan tersebut masih dalam keadaan yang stabil dan utuh.

Tahap Kedua: Pelapukan Batuan

Tahap kedua dari siklus batuan adalah pelapukan batuan. Pelapukan terjadi ketika batuan terkena cuaca, air, angin, dan organisme hidup. Proses ini menyebabkan batuan terkelupas dan terpecah menjadi fragmen-fragmen yang lebih kecil. Pelapukan juga membuat batuan menjadi lebih porus dan mudah tererosi.

Tahap Ketiga: Erosi dan Transportasi

Tahap ketiga dari siklus batuan adalah erosi dan transportasi. Erosi adalah proses pengikisan batuan oleh air, angin, atau es. Setelah tererosi, fragmen-fragmen batuan tersebut akan menjadi bagian dari sedimentasi. Sedimen-sedimen ini kemudian akan diangkut oleh air atau angin menuju tempat yang lebih rendah.

Tahap Keempat: Pengendapan

Tahap keempat dari siklus batuan adalah pengendapan. Setelah diangkut oleh air atau angin, sedimen-sedimen tersebut akan mencapai tempat yang lebih rendah dan terendam oleh air atau lumpur. Proses ini menyebabkan sedimen-sedimen tersebut mengalami kompaksi dan menjadi lebih padat. Selama bertahun-tahun, sedimen-sedimen tersebut akan mengeras dan membentuk batuan yang baru.

Tahap Kelima: Metamorfosis

Tahap kelima dari siklus batuan adalah metamorfosis. Metamorfosis terjadi ketika batuan terkena tekanan dan suhu yang tinggi. Proses ini membuat batuan menjadi berbeda dari bentuk aslinya. Batuan yang tadinya berupa sedimen atau batuan sedimen bisa berubah menjadi batuan metamorf.

Tahap Keenam: Pelumeran Batuan

Tahap keenam dari siklus batuan adalah pelumeran batuan. Pelumeran terjadi ketika batuan terkena suhu yang sangat tinggi sehingga meleleh dan membentuk magma. Magma ini kemudian dapat mendingin dan membentuk batuan baru. Proses pelumeran dapat terjadi di bawah permukaan bumi atau di atasnya.

Tahap Ketujuh: Subduksi

Tahap ketujuh dari siklus batuan adalah subduksi. Subduksi terjadi ketika lempeng tektonik bertabrakan satu sama lain dan salah satu lempeng masuk ke dalam mantel bumi. Proses ini menyebabkan batuan yang tadinya berada di permukaan bumi masuk ke dalam mantel dan mengalami pelumeran.

Tahap Kedelapan: Sirkulasi

Tahap kedelapan dari siklus batuan adalah sirkulasi. Setelah batuan mengalami pelumeran dan membentuk magma, magma tersebut dapat naik ke permukaan bumi melalui gunung berapi. Batuan dapat terbentuk kembali melalui proses pendinginan magma atau pengendapan mineral dari fluida hidrotermal.

Tahap Kesembilan: Kembali ke Tahap Pertama

Tahap kesembilan dari siklus batuan adalah kembali ke tahap pertama. Setelah batuan mengalami pelumeran dan membentuk magma atau terendam dalam sedimen, batuan tersebut akan membentuk batuan baru dan kembali ke tahap pertama dari siklus batuan.

Kesimpulan

Siklus batuan adalah proses yang terjadi berulang-ulang pada batuan di bumi. Tahapan-tahapan dari siklus batuan meliputi pembentukan batuan, pelapukan, erosi dan transportasi, pengendapan, metamorfosis, pelumeran, subduksi, sirkulasi, dan kembali ke tahap pertama. Dengan memahami siklus batuan, kita dapat lebih memahami bagaimana batuan-batuan di bumi terbentuk dan mengalami perubahan selama bertahun-tahun.