Ijma Adalah: Pengertian dan Implikasinya di Indonesia

Adalah salah satu dari lima sumber hukum Islam yang terpenting, yaitu Ijma. Ijma secara harfiah berarti kesepakatan, dan dalam konteks hukum Islam, ia mengacu pada kesepakatan ulama tentang suatu masalah hukum. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian ijma dan implikasinya di Indonesia.

Pengertian Ijma

Sebagai salah satu sumber hukum Islam, ijma memiliki pengertian yang sangat penting. Ijma adalah kesepakatan ulama tentang suatu masalah hukum yang muncul dalam masyarakat Muslim. Kesepakatan ini didasarkan pada dalil-dalil Al-Quran dan Hadis, serta ijtihad para ulama yang membahas masalah tersebut.

Ijma dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu ijma al-ummah dan ijma al-a’immah. Ijma al-ummah merujuk pada kesepakatan seluruh umat Islam di seluruh dunia, sementara ijma al-a’immah merujuk pada kesepakatan ulama tertentu dalam suatu wilayah atau negara.

Implikasi Ijma di Indonesia

Di Indonesia, ijma memiliki implikasi yang sangat penting dalam sistem hukum Islam. Dalam praktiknya, ijma digunakan sebagai salah satu sumber hukum Islam di Indonesia, selain Al-Quran, Hadis, ijtihad, dan qiyas.

Selain itu, ijma juga digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan dalam berbagai masalah hukum yang muncul di masyarakat Muslim Indonesia. Misalnya, dalam hal-hal yang berkaitan dengan pernikahan, warisan, dan pengajaran agama Islam.

Contoh Ijma dalam Praktiknya

Salah satu contoh penggunaan ijma dalam praktiknya adalah dalam masalah pernikahan. Di Indonesia, ijma digunakan sebagai dasar untuk menentukan hukum tentang pernikahan dan perceraian. Hal ini dilakukan dengan mengambil kesepakatan para ulama tentang masalah tersebut.

Selain itu, ijma juga digunakan dalam hal-hal lain seperti tentang halal dan haram dalam makanan dan minuman, serta masalah-masalah yang berkaitan dengan zakat dan sedekah. Kesepakatan para ulama ini menjadi dasar dalam menentukan hukum yang berlaku di masyarakat.

Kritik terhadap Ijma

Walau ijma memiliki implikasi yang penting dalam sistem hukum Islam, ia juga mendapatkan kritik dari beberapa kalangan. Salah satu kritik yang sering dilontarkan adalah bahwa ijma bisa dipengaruhi oleh faktor politik dan kepentingan tertentu.

Hal ini terlihat jelas dalam sejarah Islam, di mana ijma digunakan sebagai dasar untuk menjustifikasi kebijakan penguasa. Oleh karena itu, terdapat kekhawatiran bahwa ijma bisa digunakan sebagai alat politik oleh penguasa.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, ijma adalah salah satu sumber hukum Islam yang sangat penting. Di Indonesia, ijma digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan dalam berbagai masalah hukum yang muncul di masyarakat Muslim. Namun, ia juga mendapatkan kritik dari beberapa kalangan.

Tentu saja, penggunaan ijma harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak boleh disalahgunakan untuk kepentingan tertentu. Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pengertian dan implikasi ijma di Indonesia.